Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berupaya mencegah serbuah swalayan modern dengan mendirikan Minang Mart.
Pemprov Sumbar berencana meluncurkan 1.000 Minang Mart untuk membantu meningkatkan usaha masyarakat dan membendung Alfa Mart serta Indomart masuk ke daerah itu.
"Dalam waktu dekat kami akan luncurkan sistem usaha Minang Mart, pemerintah harus terlibat dalam meningkatkan usaha masyarakat," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Rabu (18/5/2016).
Menurutnya, Minang Mart tersebut nantinya akan dimiliki masyarakat, namun pasok barang dan sistem pengelolaannya akan disamakan.
Kerjasama tersebut akan menyerupai jaringan swalayan yang dianut Indomart dan Alfa Mart.
Minang Mart, ujar Irwan, akan saling menguntungkan antara pemilik usaha dengan masyarakat konsumen, karena harga cukup miring yang ditawarkan.
"Caranya, Minang Mart akan membeli barang dalam partai besar, sehingga mendapatkan harga murah. Dengan cara itu, jaringan usaha ini juga dapat menjual murah pada masyarakat," ujarnya.
Irwan meyakini, jaringan Minang Mart dapat membantu pengembangan usaha masyarakat.
Ia menyebutkan, Minang Mart akan wujudkan melalui kerjasama antara Bank Nagari, Jamkrida dan Grafika.
Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan modal.
Kerjasama itu akan saling mendukung, Bank Nagari sebagai pemberi modal, kemudian manajemen serta pengelolaan barang akan dilakukan Grafika.
Sementara Jamkrida akan memberikan jaminan bagi masyarakat yang membutuhkan jaminan kredit.
Minang Mart nantinya juga akan menjadi pengendali inflasi, karena usaha itu akan menjual, beras, cabe dan kebutuhan pokok serta menjual hasil UMKM dan produk peternakan.
Joni, 39, salah seorang pengusaha kerupuk sanjai di Payakumbuh, Sumbar mengapresiasi rencana Pemprov Sumbar.
Menurutnya, dengan adanya jaringan usaha tersebut, pengusaha kecil seperti dirinya akan memiliki peluang untuk berkembang.