Kabar24.com, JAKARTA - Strain ganja yang tidak memabukkan untuk tujuan pengobatan salah satunya ada di Israel. Strain ganja yang diberi nama Avidekel ini dikembangkan di Tikun Olam, perkebunan ganja untuk kepentingan medis di Israel bagian utara.
Avidekel merupakan strain ganja yang mengandung Tetrahydrocannabinol (THC) dalam kadar yang sangat rendah, yakni kurang dari 1 persen. THC adalah zat psikoaktif dalam ganja yang membuat penggunanya merasa "melayang" alias mabuk.
"Pemakaian Avidekel tidak akan membuat penggunanya merasa dirajam," kata pemerintah Israel.
Kendati tidak memabukkan, Avidekel tetap memiliki manfaat obat. Sebab, kandungan THC Avidekel jauh lebih sedikit ketimbang ganja Tikun Olam paling populer yang mengandung THC 23 persen.
THC adalah zat paling populer dari lebih 60 macam Cannabinoid yang ditemukan di dalam ganja. Salah satu Cannabinoid yang paling penting adalah Cannabidiol (CBD), zat yang berguna untuk anti-inflamasi. Dengan dosis rendah THC, Avidekel dapat dimanfaatkan sebagai obat penghilang rasa sakit tanpa membuat penggunanya merasa mabuk.
"Efek 'melayang' hanyalah efek samping penggunaan ganja yang tidak selalu diinginkan. Untuk beberapa orang, hal itu bahkan tidak menyenangkan," kata Zack Klein, kepala pengembangan di Tikun Olam, seperti dikutip dari Live Science. Sebelumnya, perkebunan ini menciptakan strain ganja kaya CBD sejak 2009.
Raphael Mechoulam, profesor kimia obat di Universitas Hebrew di Yerusalem, menilai Avidekel agak berbeda ketimbang jenis ganja lainnya.
"Ada kemungkinan rasio konsentrasi CBD dan THC pada Avidekel adalah yang tertinggi di antara ganja produksi perusahaan yang lain," kata dia.
Namun, menurut dia, tetap saja melacak jenis ganja obat yang tepat bukan perkara gampang. Mechoulam beranggapan, ganja tanpa efek mabuk seperti Avidekel mungkin saja ada di belahan dunia lain.
"Semua industri sangat tidak terorganisasi, sehingga orang tidak tahu persis apa yang masing-masing perusahaan lakukan," ujar Mechoulam.