Kabar24.com, JAKARTA - Dari kunjungan kerjanya ke Korea Selatan, Presiden Jokowi menanggapi terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Jokowi berpesan agar semua pihak menghormati pilihan yang sudah diberikan oleh para pemegang hak suara dari Partai Golkar.
"Ini kan wilayahnya Partai Golkar. Siapa pun yang terpilih itu merupakan pilihan dari yang memiliki hak suara baik di DPP, DPD, maupun di ormas-ormasnya. Kita hormati pilihan itu," katanya, dikutip dari keterangan resmi Tim Komunikasi Presiden, Selasa (17/5/2016).
Ditanyakan mengenai kemungkinan masuknya Partai Golkar ke dalam kabinet, Presiden menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada pembicaraan mengenai hal tersebut.
Perihal statement Menko Polhukam Luhut Panjaitan yang menyebutkan Presiden tidak menyetujui ketua umum partai merangkap jabatan, Jokowi mengindikasikan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya hal tersebut pada mekanisme yang ada di partai.
"Sudah saya sampaikan dengan jelas di pembukaan Munaslub, silakan Pak Luhut telepon-telepon atau mengumpulkan DPD. Pak Jusuf Kalla juga silakan," jawabnya.
Jokowi tidak mempermasalahkan keduanya untuk turut berperan dalam Munaslub Golkar dalam kapasitas masing-masing sebagai kader yang pernah aktif di Dewan Pertimbangan Partai Golkar serta mantan ketua umum Partai Golkar.