Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat realisasi pencetakan sawah baru di provinsi tersebut hanya mencapai 900 hektare.
Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jawa Barat (Jabar) Ibrahim Sjaf mengatakan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sudah 900 hektare (ha) sawah baru tercetak dengan didanai APBN dari 2012 hingga 2015.
Dia menyebutkan, pencetakan sawah baru yang dilakukan tersebar di lima kabupaten yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Pangandaran.
"Pada 2016 ini ditargetkan seluas 2.300 ha sawah baru akan tercetak melalui dana APBN yang lokasinya tersebar di empat kabupaten yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/5/2016).
Kendala utama percetakan sawah baru di Jabar yaitu jauhnya sumber air dan belum tersedianya saluran irigasi tersier ke lokasi-lokasi ptensi sawah baru. Selain itu, faktor kemiringan lahan menjadi hal yang unik ditemukan di Jabar. Pasalnya sangat susah sekali untuk menemukan calon lokasi sawah baru berupa hamparan datar yang luasnya lebih dari 5 ha.
Pada 2016 ini juga sedang diupayakan untuk mendapatkan 5.000 ha calon sawah baru melalui kegiatan survei investigasi dan desain agar dapat dicetak menjadi sawah baru di 2017.
Di samping cetak sawah melalui dana APBN masyarakat pun ada yang melakukan pembuatan sawah melalui swadaya. Berdasarkan laporan yang ada baru tercatat di Sukabumi 197,46 ha dan Kabupaten Tasikmalaya 16 ha.
Dia mengaku, akan terus mengintensifkan program pencetakan sawah baru guna meningkatkan produksi tanaman pangan. Sebab, saat ini alih fungsi lahan cukup besar sehingga pencetakan sawah baru merupakan salah satu sacar untuk mengatasinya. "Kami terus melakukan survei ke beberapa tempat yang dianggap bagus untuk melakukan pencetakan sawah baru."