Kabar24.com, JAKARTA - Partai Pekerja Korea yang telah 36 tahun berkuasa di Korut memulai kongres pertamanya di tengah kekhawatiran Korea Selatan bahwa Pyongyang akan melakukan uji coba nuklir selama acara berlangsung.
Kekhawatiran Korsel muncul setelah Korut melakukan peluncuran tiga rudal yang gagal menjelang Kongres Partai Pekerja tersebut. Kongres itu sendiri akan berlangsung pada Jumat mendatang.
Pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un pun diperkirakan bakal berupaya melakukan uji coba nuklir yang sukses sebagai simbol pencapaiannya pada kongres tersebut.
"Tujuan Korut adalah untuk dikenal secara internasional sebagai negara senjata nuklir. Kami yakin kemampuan nuklir mereka semakin hebat," ujar Menteri Pertahanan Korsel Han Min-koo dalam sidang parlemen hari ini, seperti dikutip Reuters, Selasa (3/5/2016).
Dalam kongres yang akan dihadiri para awak media, Jong Un diperkirakan bakal mendeklarasikan Korut sebagai negara senjata nuklir dan secara formal mengadopsi kebijakan byongjin.
Byongjin sendiri berarti tekanan berkelanjutan yang dalam hal ini maksudnya adalah untuk pembangunan ekonomi dan kemampuan nuklir.
Byongjin merupakan kelanjutan dari kebijakan Songun atau keutamaan militer yang diusung oleh ayahnya, Kim Jong-il.
Songun pun merupakan tindak lanjut dari kebijakan Juche, ideologi fundamental Korut yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem.
Keamanan sudah ditingkatkan menjelang kongres. Menurut laporan situs yang dikelola para pembelot Korut, Daily NK, pergerakan dari dan menuju Pyongyang sudah sangat dibatasi.
Personel keamanan dari daerah-daerah juga dikerahkan di pusat kota untuk meningkatkan pemantauan domestik.