Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menargetkan 90% masyarakat di seluruh nusantara bisa mengakses layanan perbankan nasional seiring gencarnya pelaksanaan program inklusi finansial.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Pembukaan Kongres Dunia ke 55 ACI-The Financial Markets Association, di Jakarta, Jumat(29/4/2016).
“Keuangan inklusif merupakan program utama pemerintah dan sistem perbankan pada tahun-tahun mendatang. Mudah-mudahan dapat dicapai lebih dari 90% [penduduk] untuk mencapai bagian dari negeri ini,”paparnya.
Selama ini, menurut dia, sistem layanan perbankan belum menjangkau seluruh penduduk secara merata, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar. Hal itu menjadi kendala dalam memperkuat daya saing Indonesia di antara negara lain di regional Asia.
Ke depan, dengan kebijakan inklusi keuangan ditopang sistem teknologi informasi yang lebih canggih, pemerintah meyakini sektor keuangan nasional akan jauh lebih baik.
Kongres Dunia ACI (Association Cambiste Internationale) merupakan acara bagi para operator pasar keuangan untuk bertemu dan bertukar pandangan mengenai tren industri. Kongres ini sebelumnya telah sukses diadakan di Milan, Berlin, Singapura, dan Dubai, sementara pad 2016 berlangsung di Jakarta, Indonesia.
ACI ialah asosiasi internasional yang bersifat nirlaba. Anggota ACI sebagian besar bergerak dalam aktivitas bidang perdagangan, operasional, regulasi, dan compliance sehubungan dengan bursa efek, mata uang, obligasi, dan pasar derivatif.