Kabar24.com, JAKARTA - Perdana Menteri Kanada membenarkan kabar bahwa tas plastik berisi potongan kepala yang ditemukan di jalan pada Senin (25/4/2016) malam waktu setempat, atau Selasa (25/4/2016) WIB, adalah John Ridsdel warga negaranya asal Calgary.
Potongan kepada Ridsdel, 68 tahun, ditemukan di jalanan di Pulau Samal, Filipina. Dia diculik bersama tiga wistawan lainnya pada September 2015 oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di sebuah marina Pulau Samal yang juga dikenal dengan sebutan Taman Islam.
Abu Sayyaf sebelumnya pernah mengancam membunuh satu dari tiga sandera korban penculikan jika tuntutan tebusan tidak dibayarkan pada Senin pukul 15.00 waktu setempat.
Kelompok minoritas Muslim Moro yang dimasukkan dalam daftar gerakan teroris oleh Kanada dan negara-negara Barat lainnya ini melakukan perlawanan bersenjata pada awal 1990-an di wilayah selatan negara berpenduduk mayoritas Katolik Roma.
Dalam sebuah siaran video yang diunggah secara online, Ridsdel dan rekan Kanadanya Robert Hall, Marites Flor asal Filipina dan Kjartan Sekkingstad dari Norwegia tampak duduk dengan posisi telanjang dada, sementara para penculik berdiri di belakangnya dan salah satunya mengejek Ridsdel dengan memegang belati diletakkan di lehernya.
Di video yang dirilis oleh Abu Sayyaf itu terlihat jelas Ridsdel ketakutan, memohon kepada Trudeau, orang-orang Kanada dan dunia melakukan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan penculik, kalau tidak, dia dan para sandera lainnya akan dibunuh.
"Kepada keluarga saya, Perdana Menteri Kanada, masyarakat Kanada dan dunia, mohon lakukan apa yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan mereka dalam waktu satu bulan atau mereka akan membunuh saya dan mereka akan mengeksekusi kami semua," kata Ridsdel di video itu.
Abu Sayyaf Penggal Sandera Kanada
Perdana Menteri Kanada membenarkan kabar bahwa tas plastik berisi potongan kepala yang ditemukan di jalan pada Senin (25/4/2016) malam waktu setempat, atau Selasa (25/4/2016) WIB, adalah John Ridsdel warga negaranya asal Calgary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 menit yang lalu
Modernland (MDLN) Mau RUPSLB, Ada yang Serok Puluhan Juta Lembar
14 menit yang lalu
Prospek Dingin Pasar Minyak Dunia 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Presiden Prabowo Siap Bantu Peru Sukseskan KTT APEC 2024
2 jam yang lalu