Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Penggal Warga Kanada, Wapres: Abu Sayyaf Harus Diwaspadai

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan semua pihak akan pentingnya kewaspadaan menghadapi kelompok teroris Abu Sayyaf setelah mengeksekusi sandera berkewarganegaraan Kanada di Filipina.
Milisi Abu Sayyaf/Reuters
Milisi Abu Sayyaf/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan semua pihak akan pentingnya kewaspadaan menghadapi kelompok teroris Abu Sayyaf setelah mengeksekusi sandera berkewarganegaraan Kanada di Filipina.

"Tentu harus kita waspadai juga. Jangan terjadi pada warga kita," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/4/2016) menanggapi pertanyaan wartawan mengenai pemenggalan kepala warga negara Kanada yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Namun, Wapres tidak menyebutkan secara jelas maksud dari waspada tersebut. "Yang namanya waspada, ya....," ujarnya sambil meninggalkan kerumunan wartawan yang mencegatnya seusai memberikan sambutan pada acara seminar nasional tentang otonomi daerah itu.

Meskipun demikian, Kalla menyatakan bersedih atas tewasnya warga negara Kanada di tangan kelompok Abu Sayyaf tersebut.

Penduduk Kota Calgary, Kanada, bernama John Ridsdel dibunuh setelah beberapa bulan disandera Abu Sayyaf, demikian pernyataan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memastikan nasib warganya itu dalam rapat kabinet di Alberta, Selasa.

"Berat. Berat sekali. Saya sudah terlibat lama di belakang layar selama enam bulan terakhir untuk mencari solusi dan ini sangat menyakitkan," kata Bob Rae, bekas anggota parlemen dari Partai Liberal yang bersahabat karib dengan korban dan selama ini terus menjalin kontak dengan keluarga korban.

Ridsdel adalah salah seorang dari empat warga negara Kanada yang disandera Abu Sayyaf. Kelompok itu memberi tenggat waktu sampai Senin (25/4) pagi kepada Kanada untuk membayar uang tebusan para sandera.

Para pejabat Filipina belum lama ini mengatakan bahwa pasukan keamanannya telah bergerak untuk menyelamatkan dua warga Kanada dan seorang warga negara Norwegia setelah Abu Sayyaf mengancam memenggal mereka jika uang tebusan tidak dibayarkan.

Rae adalah sahabat dekat Ridsdel sejak di kampus pada 1960-an. Rae menyebut sahabatnya itu memang petualang.

Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 300 juta peso (Rp84 miliar) untuk pembebasan setiap sandera yang ditangkap bersama seorang wanita Filipina pada September tahun lalu.

Sementara itu, TNI mengerahkan dua kapal perang ke perbatasan Filipina menanggapi aksi penyanderaan terhadap warga negara Indonesia yang diduga kembali dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Sampai saat ini jumlah WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf berjumlah 14 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper