Bisnis.com, JAKARTA - Seorang perwira intelijen senior di tubuh militer Korea Utara dilaporkan membelot ke Korea Selatan.
Informasi itu disampaikan sejumlah pejabat pemerintah Korsel.
Perwira berpangkat kolonel itu tidak disebutkan namanya. Akan tetapi, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan bahwa dia merupakan agen mata-mata yang bertugas mengawasi operasi intelijen.
Sebelum membelot ke Korsel, dia bertugas di Biro Umum Pengintaian—sebuah badan yang menangani pengumpulan data intelijen, operasi mata-mata, dan perang siber.
Kepada kantor berita Korsel, Yonhap, seorang pejabat pemerintah Korsel mengatakan sang kolonel adalah perwira militer tertinggi asal Korut yang pernah membelot.
"Dia diyakini telah menyebutkan rincian soal operasi-operasi melawan Korea Selatan ke pemerintah Korsel, " ujar pejabat itu sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (11/4/2016).
Figur dengan posisi seperti sang kolonel disebutkan amat mungkin menyimpan informasi berharga mengenai seluk-beluk pemerintahan Korut yang dipimpin Kim Jong-un.
Lebih dari 28.000 orang hengkang dari Korea Utara sejak Perang Korea pada 1950 lampau.
Namun, pembelotan jarang dilakukan pejabat atau perwira Korut.
Tahun lalu, seorang tentara Korea Utara menyeberangi salah satu lintasan perbatasan dan membelot ke Korea Selatan.
Serdadu berusia belasan tahun itu dilaporkan mendekati pos jaga Korea Selatan di zona demiliterisasi (DMZ) di Hwacheon.