Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUMAN TRAFFICKING: Perdagangan Manusia Masih Tercatat 21 Juta Jiwa

Usaha untuk menumpas praktik perdagangan manusia yang jumlah korbannya diklaim mencapai 21 juta jiwa sejauh ini dianggap masih gagal.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-JAKARTA— Usaha untuk menumpas praktik perdagangan manusia yang jumlah korbannya diklaim mencapai 21 juta jiwa dianggap masih gagal.

Seorang pemimpin yang membawahi bidang tersebut pada Kamis (7/4/2016) menyerukan perlunya mengkoordinasikan upaya-upaya strategis internasional secepatnya demi menangani hal ini.

Kevin Hyland, Komisaris Anti Perbudakan Independen Inggris menyebutkan perbudakan modern mampu menghasilkan sekitar US$150 juta setiap tahunnya sementara itu biaya yang dikeuarkan oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi untuk  Kerjasama Ekonomi dan Pembanguan (OECD) untuk  mengatasi perdagangan manusia  hanya berkisar 0.08% dari jumlah tersebut.

 “Hanya 0.2% kasus perbudakan yang berhasil diselidiki dan diadili setiap tahunnya” ujarnya dalam sebuah pertemuan untuk mengakhiri praktik perdagangan manusia yang diadakan di Markas besar PBB oleh Permanent Observer Mission of the Holy See, seperti dikutip dari Thomson Reuters Foundation, Jumat (8/4/2016).

 “Yang menyedihkan adalah gerakan antiperbudakan ini selalu gagal,” kata Hyland.

 “Perbudakan modern terus meroket sebagai sebuah industri dan penjahat tetap melihat bahwa hal ini merupakan tindak kriminal berisiko rendah dengan pendapatan tinggi.”

Berdasarkan laporan Organisasi Buruh Internasional (ILO) di bawah naungan PBB, secara global, hampir 21 juta orang menjadi korban perdagangan manusia dan 4.5 juta diantaranya dipaksa menjadi pekerja sex.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Thomson Reuters Foundation
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper