Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FLU BURUNG: Kementerian Kesehatan Siapkan 1 Juta Dosis Antivirus

Kementerian Kesehatan menyiapkan satu juta dosis obat Oseltamifir atau obat antivirus influenza yang biasa dipakai untuk menangani penularan flu burung dari unggas ke manusia.
Kementerian Kesehatan menyiapkan satu juta dosis obat Oseltamifir atau obat antivirus influenza yang biasa dipakai untuk menangani penularan flu burung dari unggas ke manusia./Bisnis
Kementerian Kesehatan menyiapkan satu juta dosis obat Oseltamifir atau obat antivirus influenza yang biasa dipakai untuk menangani penularan flu burung dari unggas ke manusia./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Kementerian Kesehatan menyiapkan satu juta dosis obat Oseltamifir atau obat antivirus influenza yang biasa dipakai untuk menangani penularan flu burung dari unggas ke manusia.

"Obat sudah disiapkan, akan ada lagi satu juta dosis yang disiapkan. Saat ini dosis sekitar 5.000 cukup karena belum ada penularan ke manusia. Namun, kita tetap waspada," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang usai pembukaan seminar di Jakarta, Senin (28/3/2016).

Vensya mengatakan bahwa kewaspadaan adalah yang utama dalam menangani merebaknya virus H5N1 setelah banyaknya unggas yang ditemukan mati mendadak dalam jumlah yang relatif besar.

Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pertanian berkoordinasi untuk memetakan beberapa provinsi yang ditemukan terdampak flu burung.

Kemenkes mencatat persebaran kasus H5N1 hingga Maret 2016 terdapat di 17 kabupaten/kota di tujuh provinsi.

Ketujuh provinsi tersebut meliputi Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.

Meski demikian, tren penyakit bersumber wabah ini dinilai makin menurun hingga Maret 2016.

"Kasusnya makin menurun dari tahun 2012 hingga 2015 kasusnya dua sakit, dua kematian. Kita fokuskan tahun ini tidak boleh ada yang sakit, apalagi meninggal," kata Vensya.

Menurut Vensya, kasus flu burung sering kali bersumber pada ketidaktahuan masyarakat tentang media atau kontak yang dapat menularkan ke manusia, yakni melalui feses atau kotoran unggas.

Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan pisau yang sama untuk menyembelih ayam yang terdapat virus H5N1, kemudian dipakai memotong ke unggas lain yang sehat.

Masyarakat juga perlu mengetahui beberapa gejala flu burung yang perlu diwaspadai adalah demam di atas 38 Celsius, batuk, dan sakit tenggorokan, terutama pada warga yang mempunyai faktor risiko, seperti kontak dengan unggas sakit atau mati, mengolah unggas dan produk unggas (telur), serta kontak dengan kotoran unggas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper