Bisnis.com, JAKARTA--Sebuah perusahaan keamanan siber Israel berada dalam tekanan untuk mengungkapkan keterlibatannya dalam upaya FBI membongkar data dari iPhone milik tersangka pelaku serangan teror San Bernardino, Amerika Serikat.
Sebelumnya, FBI menyatakan bahwa mereka telah menemukan cara untuk menerabas password iPhone milik Syed Rizwan Farook, tanpa bantuan Apple.
Sebuah surat kabar Israel melaporkan bahwa para pakar forensik data di perusahaan Cellebrite terlibat dalam kasus ini. Perusahaan itu mengakui memang bekerja bersama dengan FBI, akan tetapi tidak memerinci penjelasannya lebih jauh.
Bagaimana pun, situs perusahaan itu menyebutkan perangkat yang mereka miliki bisa mengekstrak dan mengurai data dari iPhone 5C milik penyerang San Bernardino. Begitu juga dengan beberapa model telepon genggam lain yang dalam keadaan terkunci. Apple sendiri sejauh ini menolak membantu FBI dalam kasus tersebut.
"Analisis, ekstraksi dan penguraian sistem file, bisa dilakukan terhadap perangkat yang dilindungi kode sederhana dan rumit," tulis situs Cellebrite sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis (24/3/2016). Artinya, kode akses bisa dipulihkan dalam proses ekstraksi fisik dan memungkinkan terbukanya akses pada email dan rantai-kuncinya."
Jika perangkat dilindungi password yang rumit, ekstraksi fisik bisa dilakukan tanpa akses terhadap email dan rantai-kunci, menurut situs tersebut. 'Rantai kunci' atau keychain merujuk pada sesuatu dalam perangkat Apple yang memungkinkan akses-akses masuk pemilik diungkapkan jika kata kunci atau password induk diketahui.