Kabar24.com, MEDAN - Pemerhati anak yang juga pendongeng Awam Prakoso mengatakan, guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan guru Taman Kanak-kanak dituntut untuk bisa mendongeng sebagai salah satu media pembelajaran efektif bagi anak usia nol-enam tahun.
"Mendongeng pun ada teknik dan pembagian usianya. Anak usia nol-empat tahun cukup diberikan dongeng yang sederhana hanya untuk merangsang fungsi pendengaran karena itu perlu menonjolkan intonansi, gerak tubuh, dan volume suara," kata Awam Prakoso pendiri "kampungdongeng.com" pada kegiatan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 PAUD bagi Tenaga Pendidikan si Provinsi Sumut di Medan, Senin (21/3/2016).
Sedangkan, bagi anak usia lima-enam tahun materi dongeng yang diberikan lebih pada cerita petualangan atau adventure yang biasa didominasi oleh cerita fabel atau tentang binatang.
Pada usia ini anak sekaligus menangkap maksud yang dikandung dalam cerita tersebut, misalnya tentang kebaikan atau sifat menang sendiri dan sebagainya, kata Kak Awam.
Kebanyakan guru-guru TK dan PAUD, ujar Kak Awam ,selama ini memberi pembelajaran yang cenderung memaksakan kehendak guru dan ingin anak bisa menguasai dengan cepat alias secara instan.
Padahal, cara dan materi yang diajarkan cenderung monoton dan berulang-ulang tanpa variasi yang mampu merangsang kreativitas anak, katanya.
Dikatakannya, selayaknya guru PAUD dan TK menyadari bahwa kondisi anak-anak zaman sekarang berbeda dengan generasi mereka dahulu.
"Anak-anak masa sekarang bahkan sejak usia dini lebih kreatif karena pengaruh televisi dan teknologi. Mereka mendapatkan pembelajaran yang cenderung tanpa pendampingan".