Kabar24.com, JAKARTA- Koordinator Investigasi Indonesia Coruption Watch (ICW) Febri Hendri sepakat dengan pernyataan Kepala Staf Presiden Teten Masduki bahwa lingkungan istana saat ini 'lebih bersih' dibanding pada masa lalu.
Dia mencontohkan sejumlah gebrakan Presiden Joko Widodo dengan membubarkan PT Pertamina Energy Tranding Limited (Petral) yang ditengarai sebagai sarang mafia migas, selain itu kebijakan deregulasi dan debirokratisasi semakin menunjukkan upaya istana untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Dia juga yakin, penunjukkan Teten sebagai Kepala Staf Presiden telah mengubah tradisi di dalam istana itu sendiri.
"Kami yakinlah, Teten sudah bisa menunjukkan komitmen untuk membersihkan istana dari anasir para pemburu rente di lingkungan istana. Kami sudah lama bekerjasama dengan dia," jelas Febri kepada Bisnis, Rabu (16/3/2016) malam kemarin.
Dia menambahkan, sejauh ini belum belum ada kasus korupsi yang melibatkan para elit istana kepresidenan. Hal itu menjadi parameter bagi ICW untuk menilai bahwa saat ini istana sudah lebih baik.
Memang dia tidak memungkiri bahwa ada satu dua kegaduhan yang terjadi para elit di lingkungan istana.
Sebagai contoh perbedaan pendapat antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terkait pengelolaan minyak di Blok Masela, Provinsi Maluku. Dia menilai perbedaan pendapat tersebut sebagai sesuatu yang wajar.
"Yang menjadi musabab kegaduhan itu muncul ke publik sehingga memunculkan kesan bahwa kabinet tidak kompak. Selama belum ada indikasi pidana (korupsi) saya kira masih wajar," imbuh dia.
Karena itu dia yakin dengan sedikit pembenahan lagi terutama pembatasan akses para pemburu rente, istana kedepannya akan jauh lebih bersih dibanding pemerintahan terdahulu.
Mengenai oknum Kantor Staf Kepresidenan yang ditengarai menjadi backing perusahaan di daerah Tangerang, Febri menyatakan dari konfirmasi pihak Istana, kenyataanya pejabat yang bersangkutan tak lagi bekerja di Kantor Staf Kepresidenan.