Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganggu Pemandangan, Restoran Rindu Alam di Puncak akan Dibongkar

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Luthfie Syam mengungkapkan pihaknya siap melaksanakan perintah terkait pembiongkaran restoran Rindu Alam Puncak Bogor.
Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Jawa Barat/panoramio.com
Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Jawa Barat/panoramio.com

Kabar 24.com, BOGOR - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Luthfie Syam mengungkapkan pihaknya siap melaksanakan perintah terkait pembiongkaran restoran Rindu Alam Puncak Bogor.

Namun, Luthfie mengatakan hingga saat ini pihaknya belum berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat terkait rencana eksekusi tersebut.

"Sebagai bawahan tentu kami akan laksanakan sesuai perintah, tetapi sampai saat ini belum ada komunikasi," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (13/3/2016).

Dia mengaku rencana pembongkaran tersebut dari pemberitaan yang menyatakan bahwa Wakil Gubernur Jabar Dedi Mizwar berencana membongkar restoran tersebut.

Pembongkaran berencana dilakukan lantaran dinilai mengganggu pemandangan wisatawan. Selain itu, lokasi restoran Rindu Alam Puncak Bogor dinilai mengganggu ruang terbuka hijau.

Luthfie menuturkan restoran Rindu Alam merupakan ikon tempat wisata Puncak Bogor yang berada di puncak teratas.

"Berikut, restoran tersebut adalah aset milik Pemprov Jawa Barat, jadi sah-sah saja kalau pihak Pemprov mau bongkar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper