Kabar24.com, PEKANBARU - Polda Riau dan jajarannya menangkap 41 orang pelaku pembakar hutan dan lahan di sepanjang awal tahun ini.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan pihaknya tengah menangani 29 perkara karhutla, 25 kasus masih dalam tahap penyelidikan, 4 perkara masih dalam penyidikan polsi dan empat perkara sudah masuk ke penyidikan kejaksaan dan proses sidang.
"Semuanya tersangka adalah warga biasa yang diduga membakar untuk membuka lahan baru (land clearing)," kata Guntur, Senin (14/3/2016).
Tersangka itu dijerat melanggar Undang-undang 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dan Undang-undang 32/2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan hukuman penjara di atas 5 tahun.
Selain itu, Polda Riau juga menetapkan 3 orang tersangka dari korporasi. Ketiganya merupakan pimpinan PT Palm Lestari Makmur yang terlibat melakukan pembakaran 39 hektare hutan di kawasan operasionalnya di Kabupaten Indragiri Hulu.
Dua orang tersangka Edmond John Pereira selaku Manager Plantation yang merupakan warga negara Malaysia dan Nischal M Chotai sebagai Manager Finance tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Pangkalan Kerinci, Riau.
Sedangkan seorang tersangka lainnya, Iing Joni Priyana masih berstatus tersangka.
Selain menangani kasus kebakaran hutan dan lahan sebagai penegakkan hukum, jajaran Polda Riau bersama TNI dan instansi lainnya ikut turun ke lokasi kebakaran lahan guna pemadaman api.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mendeteksi 17 titik panas di Sumatra. Jumlah titik panas tersebut meliputi provinsi Sumatera Utara dengan 4 titik, Kepri 1 dan Riau 12 titik yang terdeteksi.
Titik panas itu didominasi dari Provinsi Riau yang tersebar di dua Kabupaten, di Kepulauan Meranti 8 titik dan di Kabupaten Bengkalis 4 titik.
