Kabar24.com, ROMA - Dapat mengeruk uang dalam jumlah besar menjadi faktor narkoba menjadi barang dagangan haram yang disasar jaringan kriminal, termasuk mafia Italia.
Mafia Italia diperkirakan memperoleh pendapatan tahunan dari jual beli obat terlarang sebesar 32 miliar euro (sekitar Rp490 triliun) sama seperti Fiat menjual mobil, tapi tanpa bayar pajak, kata jaksa anti-mafia negeri itu, Rabu (2/3/2016) waktu setempat.
Menurut jaksa anti-mafia di Italia, jumlah tersebut setara dengan pendapatan perusahaan mobil Fiat dari jual beli mobil buatan mereka. Mafia juga diuntungkan karena tidak membayar pajak.
Dengan mengutip perkiraan dari Kantor PBB untuk Narkotika dan Kejahatan, jaksa anti-mafia mengungkapkan bahwa perdagangan obat terlarang membuat mafia memperoleh pendapatan lebih dari 32 milyar euro.
"Itu sama dengan perusahaan terbesar mobil nasional, yang membuat semua mobil tanpa laporan keuangan dan tanpa aturan. Mereka kemudian menjual barang tersebut dan menginvestasikannya kembali tanpa harus membayar pajak," kata laporan tahunan kantor kejaksaan anti-mafia seperti dikutip Antara, Kamis (3/3/2016).
"Perbedaan di antara keduanya (mafia dan perusahaan mobil) adalah, kuntungan bersih penjual narkotika bisa 10 kali lipat lebih besar daripada semua pabrik industri," kata laporan tersebut.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa mafia Calabrian, yang dikenal sebagai 'Ndrangheta, menjadi penyalur terbesar Eropa untuk kokain Amerika Latin.
'Ndrangheta adalah bentuk organisasi kriminal mafia di Italia, berpusat Calabria
Mafia Calabria juga merupakan suplier kokain utama untuk kelompok-kelompok mafia lain di Italia karena mempunyai hubungan khusus dengan geng kriminal di Amerika Latin yang "mengakui bahwa klan Calabrian bisa dipercaya".
Sejak Juli 2014 hingga Juni 2015, pemerintah Italia berhasil menyita empat ton kokain--angka tersebut turun delapan persen dari masa sebelumnya.
Di pelabuhan Gioia Tauro di Calabria, polisi tercatat menyita tiga ton kokain selama tiga tahun terakhir.
Laporan pemasukan mafia itu dibandingkan dengan kinerja penjualan Fiat untuk operasi perusahaan otomotif tersebut di Italia saja, bukan operasi grup Fiat Chrysler yang merambah ke negara-negara lain.