Kabar24.com, JAKARTA - Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatra Barat diguncang gempa berkekuatan7,8 Skala Richter (SR) pada 2 Maret pukul 19.49 WIB.
Lokasi gempa terpantau di 3.75 Lintang Selatan (LS) - 95.71 Bujur Timur (BT), terletak di 440 km BaratDaya Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 198 km.
Presiden Joko Widodo memantau perkembangan dampak gempa ini dan menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei untuk segera turun ke lapangan dan melakukan langkah-langkah penanganan dampak gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tim reaksi cepat BNPB langsung terjun ke Padang dan Kepala BNPB Willem Rampangilei sudah berada di Sumbar guna memastikan penanganan dampak gempa dan tsunami.
"BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD di daerah-daerah di sepanjang pantai barat Sumatra dan kepulauan di barat Sumatra, seperti Kepulauan Mentawai, Nias, Simeulue dan lainnya," katanya, Kamis (3/3/2016).
Berdasarkan laporan, hingga saat ini belum ada korban jiwa, kerusakan dan tsunami besar yang terjadi di pantai. Kondisi masyarakat aman dan sudah pulang ke rumah masing-masing saat ini.
BMKG sebelumnya menyatakan gempa 7,8 SR berpotensi menimbulkan gelombang tsunami, namun berdasarkan pemodelan tsunami, gempa tersebut hanya berpotensi menimbulkan ancaman tsunami kecil atau tidak signifikan di wilayah sekitar pusat gempa yakni Nias, Kepulauan Pagai, Tanah Bala, Simeulue, Bengkulu, Pesisir Selatan, Nias bagian timur dan sekitarnya.
Berdasarkan hasil catatan observasi muka laut di Padang dan Cocos Island-Australia terekam kenaikan muka air laut masing-masing 5 sentimeter dan 10 sentimeter. BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami pada pukul 22.32 WIB untuk seluruh wilayah Indonesia. ()