Kabar24.com, PADANG—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencabut peringat dini tsunami akibat gempa 7,8 SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Rabu (2/3/2016).
Kepala BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono menyebutkan peringatan dini tsunami sudah dicabut, dan masyarakat diminta kembali ke rumah masing-masing dan tetap siaga.
“Peringatan tsunami sudah dicabut, warga diminta tidak panik dan tetap waspada,” ujarnya.
Gempa menghantam Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dengan magnitudo 7,8 SR pada pukul 19,49 WIB pada posisi 682 km barat daya Mentawai dengan kedalaman 10 km dan berpotensi tsunami.
Peringatan dini tsunami itu dikeluarkan BMKG untuk seluruh wilayah pantai barat Sumatra, mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, dan Lampung.
Meski ancaman potensi tsunami sudah dicabut, tetapi warga masih siaga dan tetap mengungsi sampai keadaan benar-benar aman.
Yogi Eka Saputra, Mahasiswa asal Matur yang tinggal di kawasan Andalas, Kota Padang mengaku tetap akan meningkatkan kewaspadaan, meski peringatan tsunami sudah dicabut oleh otoritas berwenang.
“Kami tetap waspada dan berdoa, mengantisipasi jika nanti ada gempa susulan,” katanya.
Mariadi, 40, masyarakat yang berada di Desa Mailepet, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai mengatakan warga masih bertahan di tempat pengungsian sampai keadaaan benar-benar aman.
“Warga sudah siaga dengan mencari tempat aman menuju perbukitan,” katanya.
Mariadi mengaku guncangan akibat gempa terasa kuat, dengan dua kali guncangan dalam kisaran waktu masing-masing 30 detik.