Bisnis.com, PEKANBARU – Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengimbau orang tua untuk membentengi anak sedari dini dari perilaku menyimpang lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Hal ini karena perilaku ini sangat bertentangan dengan agama dan budaya ketimuran.
"Kami meminta agar para orang tua untuk mendampingi anak, selalu bersama-sama dengan mereka sehingga ketika ia bertanya mengenai LGBT jelaskan dengan cara yang mudah dipahami," katanya dalam keterangan pers, Kamis (25/2).
Ia mengatakan, sangat penting bagi keluarga untuk membentengi anak dan generasi muda dari pengaruh LGBT yang propagandanya sangat luar bisa menggunakan budaya barat dan film. Lebih lanjut ia menjelaskan Pemko Pekanbaru tidak dalam posisi untuk mendiskriminasi setiap orang yang tergolong dalam LGBT.
Menurut Wawako, setiap pelaku LGBT justru harus dirangkul kemudian disembuhkan dengan metode konseling oleh psikolog dan konselor.
Beberapa solusi untuk menghindari terjerumus dari LGBT juga datang dari Psikolog anak RS Awal Bros, Miftahul Hayati yang mengatakan untuk mengantisipasi anak tidak terjerumus pengaruh LGBT, orang tua harus memberikan perlindungan dari umur dua hingga empat tahun.
Pada periode umur tersebut, lanjutnya, orang tua harus mulai mengajarkan tentang pengendalian diri (self-control), misalkan dengan metode pelatihan ketoilet, pelatihan toilet ini dimaksudkan agar anak belajar untuk mengendalikan tubuhnya seperti ketika buang air besar sehingga juga mengembangkan kontrol tubuh menyebabkan sebuah kemandirian pada anak.
Selanjutnya, ia menjelaskan peran orang tua untuk membentuk karakter anak seperti menghindari kekerasan psikis dan psikologis yang terjadi di keluarga karena itu bisa menyebabkan anak membenci karakter ayah sebagai laki-laki atau pun ibu sebagai perempuan.
"Peran keluarga, pendidikan dan lingkungan merupakan tiga kunci utama agar anak dapat membantengi diri terhadap perilaku menyimpang tersebut," katanya.