Bisnis.com JAKARTA - Pemerintah Indonesia berikan sinyal untuk masuk ke European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan memulai negoisasi dengan Uni Eropa terkait kerjasama tersebut.
"Dalam beberapa bulan ke depan akan bernegosiasi dengan Uni Eropa untuk Indonesia melalui EU comprehensive economic partnership agreement," katanya di Kompleks Istana Negara, Kamis (25/2/2016).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah masih terus mengkaji kapan momentum yang tepat untuk masuk Trans Pacific Partnership (TPP), EU-CEPA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Presiden mengatakan saat ini mau tidak mau memang Indonesia harus masuk dalam kerjasama perdagangan tersebut. Pasalnya, jika tidak bergabung maka produk dari Indonesia.
"Kita masih hitungan-hitungan masuk nggak. Kita siap nggak, punya keuntungan nggak. Ini yang dihitung. Mau nggak mau kita masuk, tapi kapannya ini yang dihitung," katanya.
Di sisi lain, pada Kamis (25/2/2016), Presiden juga menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Ceko Lubomir Zaoralek.
Retno menambahkan hubungan ekonomi Indonesia dengan Ceko meningkat. Pasalnya, pada 2015 angka perdagangan kedua negara sekitar US$260 juta, tetapi belum mencerminkan potensi kedua negara.
Kesepakatan untuk peningkatan kerja sama ekonomi, imbuhnya, ditandai dengan dalam beberapa bulan ke depan akan bernegosiasi dengan Uni Eropa untuk Indonesia melalui EU comprehensive economic partnership agreement.
Di bidang investasi, Ceko mengatakan Indonesia sangat progesif di dalam melakukan deregulasi reform di bidang ekonomi, ujarnya.