Kabar24.com, JAKARTA - YLBHI meminta pimpinan baru Komisi Yudisial (KY) dapat berperan aktif untuk memberantas mafia peradilan dari pengadilan pertama hingga tingkat Mahkamah Agung (MA).
Julius Ibrani dari YLBHI mengatakan pimpinan baru KY harus berperan lebih aktif untuk menjaga independensi peradilan dan membersihkan praktik mafia peradilan dari pengadilan tingkat pertama hingga MA.
Oleh karena itu, sambungnya, KY juga harus dapat memberikan ruang partisipasi publik.
Julius menuturkan sejumlah tantangan KY ke depan adalah perluasan fungsi pengawasan yang tak hanya melakukan penindakan, membangun konstruksi hubungan yang produktif dengan MA.
Selain itu, terdapat pula pembagian peran kelembagaan, mekanisme kerja dan koordinasi pembentukan kebijakan KY dan MA.
"Semua situasi tersebut harus ditujukan pada peningkatan kualitas hakim dan reformasi MA demi mencapai independensi peradilan, yang bersih dan adil, tanpa intervensi legislatif dan eksekutif," kata Julius di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Masyarakat sipil juga mengharapkan KY dapat menguatkan jaringannya, termasuk ke lembaga negara dan masyarakat sipil dalam rangka legitimasi perananan lembaga itu kepada publik.
Selain itu, Julius juga mengharapkan adanya pembenahan sumber daya manusia dan tata kelola kelembagaan di KY.
KY akhirnya memiliki pimpinan definitif untuk 2,5 tahun mendatang setelah melakukan pemilihan dalam rapat pleno terbuka yang digelar lembaga itu pada hari ini.
Aidul Fitriciada Azhari terpilih menjadi Ketua KY dan Sukma Violetta menjadi Wakil Ketua KY.
Aidul mewakili unsur akademisi, sedangkan Sukma berasal dari unsur masyarakat.