Kabar24.com, BOJONEGORO - Ancaman luapan banjir dari Bengawan Solo membuat wilayah Jawa Timur siaga.
Petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan daerah hilir Jawa Timur memasuki status siaga banjir.
"Ketinggian air di daerah hilir, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, sudah masuk siaga banjir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Pandu, Kamis (25/2/2016).
Data di UPT setempat mencatat ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,77 meter (siaga I), Kamis pukul 06.00 WIB.
Di daerah hulunya, dalam waktu bersamaan, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, ketinggian air Bengawan Solo juga merangkak naik mencapai 28,00 meter.
"Kenaikan air di Karangnongko sekitar 20 centimeter dalam waktu tiga jam. Kenaikan airnya cukup tajam, sebab lokasi Karangnongko lebih tinggi dibandingkan dengan daerah hilirnya," ucapnya.
Di daerah hilirnya, di Babat, Plangwot/Laren, Karanggeneng, dan Kuro, yang semuanya di Lamongan, masing-masing 7,28 meter (siaga II), 5,10 meter (siaga I), 3,80 meter (siaga II) dan 1,67 meter (siaga II).
"Yang jelas, air di Bojonegoro, juga daerah hilir di Jawa Timur, masih akan terus merangkak naik," tegasnya.
Ia menjelaskan meningkatnya ketinggian air di daerah hilir, Jawa Timur, dipengaruhi naiknya ketinggian air di Ndungus, Ngawi, hingga mencapai 8,00 meter (siaga III), Kamis pukul 06.00 WIB.
"Naiknya ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi karena dipengaruhi dari anak-anak sungai yang meluap. Ngawi, Madiun, Magetan dan sekitarnya, sehari lalu terjadi hujan deras," jelas Perwakilan UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi, Andik T.
Senada dengan itu, Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom menjelaskan banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi di daerah hilir, Jawa Timur, bisa mengalir dengan lancar.
Debit banjir, lanjut dia, mengalir melalui sungai utama di Sembayat, Gresik, juga melalui sudetan Bengawan Solo di Plangwot-Sedayu Lawas, di Lamongan, yang debitnya sekitar 645 meter kubik per detik.
"Meskipun air Bengawan Solo meluap, tapi debit banjir bisa mengalir ke laut, karena air laut tidak pasang, apalagi bulan purnama sudah lewat," ucapnya.
Meski demikian, ia meminta tim penanggulangan bencana di daerah hilir, Jawa Timur, tetap meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi meluapnya sungai terpanjang di Jawa di daerah setempat.