Kabar24.com, JAKARTA – Kemampuan menulis esai dengan baik adalah salah satu parameter penting yang selalu dipakai oleh perguruan tinggi ternama dan lembaga pemberi beasiswa di luar negeri untuk mengukur kualitas calon mahasiswa.
Sayangnya, kemampuan tersebut umumnya masih menjadi kelemahan bagi mahasiswa calon penerima beasiswa dari Indonesia.
Chairman The Indonesian Scholarship and Research Support Foundation (ISRSF) Jeffrey A. Winters mengatakan, masih lemahnya kemampuan menulis esai tersebut tampak dari banyaknya kesalahan dalam penulisan esai. Salah satu contohnya yakni dalam hal plagiarisme.
“Jangan pernah mengutip tulisan orang lain dalam esai tanpa mencantumkan sumbernya. Sekecil apapun tulisan yang dikutip, baik hanya dua kata sekalipun, tetap harus ditulis dalam tanda kutip yang menandakan kalimat tersebut bukan milik Anda,” kata Winters dalam acara seminar tentang cara menulis esai yang baik di @America, Pasific Place, Selasa (9/2/2016).
Dia mengungkapkan, persoalan plagiarisme hanya salah satu dari indikator lemahnya kemampuan penulisan esai mahasiswa Indonesia.
Diperlukan peran penting dari perguruan tinggi dan yayasan pemberi beasiswa untuk membantu meningkatkan kualitas penulisan esai.
“Hal itu bisa diwujudkan misalnya dalam bentuk seminar, pelatihan, dan penerbitan contoh-contoh penulisan esai terbaik untuk dijadikan rujukan,” tuturnya.
ISRSF merupakan salah satu lembaga yang menaruh perhatian terhadap pemberian beasiswa bagi calon mahasiswa Indonesia untuk bersekolah di Amerika Serikat. Selain menggelar forum seminar, lembaga yang berdiri sejak 2012 ini juga menggelar lomba penulisan esai setiap tahun serta mencetak buku kompilasi esai terbaik.