Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VIRUS ZIKA: Menyebar Lewat Air Liur, Ilmuwan Brasil Larang Warga Berciuman

Para ilmuwan pada institusi penelitian ternama Brasil mendeteksi virus Zika ternyata telah menular melalui air liur dan urin. Merespons hal itu, Presiden lembaga penelitian tersebut, Paulo Gadelha, melarang warga yang sedang hamil untuk tidak berciuman dengan orang asing.
Nyamuk Aedes aegypti menularkan virus Zika/News.com.au
Nyamuk Aedes aegypti menularkan virus Zika/News.com.au

Bisnis.com, RIO DE JANEIRO – Para ilmuwan pada institusi penelitian ternama Brasil mendeteksi virus Zika ternyata telah menular melalui air liur dan urin. Merespons hal itu,

Presiden lembaga penelitian tersebut, Paulo Gadelha, melarang warga yang sedang hamil untuk tidak berciuman dengan orang asing.

Pasalnya, sebentar lagi negara itu akan melaksanakan perayan karnival lokal yang diadakan setiap tahun. Saat perayaan yang biasanya berlangsung selama lima hari ini, masyarakat bersuka cita di jalanan dengan meminum alkhohol dan berciuman satu sama lain, termasuk dengan orang asing.

“Untuk menghindari kemungkinan tertularnya virus ini dari seseorang yang sudah terinfeksi, tolong jangan berciuman. Kita tidak bisa memastikan kalau virusnya tidak menyebar,” kata Gadelha seperti dikutip Reuters, Sabtu (6/2/2016).

Gadelha mengatakan timnya telah melakukan pemeriksaan genetis pada air liur dan urin dua pasien yang terjangkit virus Zika dan hasilnya, virus itu hidup aktif. Dalam waktu dekat, lembaganya ingin memeriksa apakah virus tersebut bis amenular lewat cairan lain.

Fakta ini menimbulkan perhatian lebih dari para ilmuwan Negeri Samba. Virus Zika telah menyebar dengan cepat di negara-negara benua Amerika dan ribuan kelahiran bayi di Brasil telah terdeteksi virus tersebut.Adapun, Kementerian Kesehatan Brasil menyampaikan mereka telah bekerja sama dengan US Centre for Disease Control and Prevention untuk menekan penyebaran virus Zika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper