Bisnis.com, WASHINGTON – Twitter Inc melaporkan telah menutup lebih dari 125.000 akun twitter yang dinilai telah mempromosikan aktivitas terorisme.
Menurut korporasi media sosial itu, sebagian besar akun yang ditutup berhubungan langsung dengan kelompok Islamic State. Tim Twitter telah memantau akun-akun tersebut atau yang dilaporkan pengguna lain sejak pertengahan tahun lalu.
Sebelumnya, Facebook Inc pun telah mengambil langkah serupa terhadap akun-akun yang dinilai menyiarkan terorisme. Perusahaan-perusahaan Silicon Valley ini pun telah berkoordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk mencegah aksi terorisme.
Pakar Ekstremisme asal George Washington University, Seamus Hughes mengatakan Twitter telah menutup akun dalam jumlah besar dan perusahaan media sosial berlambang burung itu dinilai dapat lebih memonitoring gerakan-gerakan terorisme.
“Cukup banyak kelompok ekstrem yang kini mengecil sehingga sulit untuk dipantau. Apalagi beberapa bulan terakhir Silicon Valley gencar beraksi menutup akun-akun berbahaya,” ungkap Hughes seperti dikutip Bisnis dari Reuters, Sabtu (6/2/2016).