Kabar24.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya berupaya mengatasi masalah kemacetan yang terus meningkat melalui lima strategi.
Adapun lima strategi yang sedang digalakkan yakni penataan dan pembangunan angkutan masal (MRT), pembatasan lalu lintas (pembatasan motor, jalan berbayar, manajemen parkir), kapasitas jaringan jalan (pelebaran jalan, pengembangan jaringan jalan baru), displin lalu lintas (sosialisasi, kurikulum pendidikan), serta penegakan hukum (tilang, derek kendaraan, pengembosan).
Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat, mengatakan kelima strategi tersebut sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Hanya saja, prosesnya memakan waktu cukup lama.
"Strategi ini harus dilakukan mengingat pertumbuhan sepeda motor naik lebih dari 10%/tahun dan mobil pribadi lebih dari 5%/tahun dan ini tidak mampu diimbangi oleh pertumbuhan jaringan ataupun kapasitas jalan yang kenaikannya rerata hanya 4%/tahun," katanya seperti dikutip dalam paparan Dinas Perhubungan Pemkot Surabaya pada Rabu (3/2/2016).
Adapun perbandingan jumlah kendaraan pribadi dan panjang jalan di Surabaya masih terlampau jauh. Jumlah kendaraan roda dua dan empat di Surabaya pada 2014 mencapai 2,4 juta unit lebih (kendaraan tahun 2009-2013). Sedangkan panjang jalan pada 2014 yakni hanya 1.679,4 km.