Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa eks anggota Gafatar layak hidup normal dan perlu diajak komunikasi dengan cara yang penuh empati.
“Kita harus melakukan pendekatan yang berbeda terhadap saudara kita eks Gafatar ini. Apa pun pendekatan yang kita lakukan, harus dilakukan dengan penuh empati,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, (2/1/2016).
Lukman menengarai terdapat beberapa masalah yang dialami eks Gafatar. Masalah tersebut bisa terkait pemahaman keagamaan, masalah sosial, dan ada pula yang terkait persoalan hukum.
Pemerintah, jelasnya, masih menunggu fatwa MUI terkait faham keagamaan. Sedang tentang cita-cita Gafatar yang hendak mendirikan Negara Islam, Pemerintah menunggu hasil penyelidikan TNI dan Polri.
“Pemerintah akan bekerja sama dengan ormas-ormas keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, Al-Washliyah dan lain sebagainya untuk membuat sebuah langkah strategis agar masyarakat tidak terpengaruh dengan gerakan ini,” tambahnya.
Dia berharap masyarakat tidak main hakim sendiri. Menurutnya, pendekatan dialog dan empati harus dikedepankan karena masing-masing eks Gafatar mempunyai permasalahan yang sedikit banyak berbeda.
“Kami, Kemenag akan berusaha semaksimal mungkin untuk berperan serta memberikan pehaman keagamaan yang moderat dan sejalan dengan ke-Indonesiaan,” tutupnya.