Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus DBD di Sumsel Telan 9 Korban Jiwa

Penyakit Demam Berdarah (DBD) yang merajalela di Sumatra Selatan tercatat telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 9 orang meninggal dengan jumlah kasus 586 kasus DBD.
Virus dengue/flickr.com
Virus dengue/flickr.com

Kabar24.com, PALEMBANG -- Penyakit Demam Berdarah (DBD) yang merajalela di Sumatra Selatan tercatat telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 9 orang meninggal dengan jumlah kasus 586 kasus DBD.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumsel ratusan kasus DBD itu tersebar di, yakni Musi Banyuasin sebanyak 100 kasus, OKI 108 kasus, Palembang 91 kasus, Banyuasin 28 kasus, Lubuk Linggau 148 kasus, Pagaralam 14 kasus, Lahat 13 kasus, OKUS 11 kasus, OKUT 10 kasus, Prabumulih 10 kasus, Muratara 9 kasus, Mura 8 kasus, Pali 7 kasus, Ogan Ilir 6 kasus, OKU 8 kasus, dan Muara Enim 15 kasus.

"Yang laporannya di kami ada 9 yang meninggal karena DBD. Terbanyak di Lubuk Linggau 3 orang dan OKI 2 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini baru-baru ini. Karena itu, pada pekan lalu, Pemkot Lubuk Linggau telah menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) untuk penyakit DBD.

Lesty mengemukakan Lubuk Linggau mengeluarkan status KLB karena adanya peningkatan jumlah kasus DBD.

Pada tahun ini tercatat ada 148 kasus di Lubuk Linggau, sementara pada periode yang sama pada 2015 ada 11 kasus, 2014 ada 6 kasus, 2013 ada 14 kasus, 2012 ada 36 kasus dan 2011 ada 7 kasus.

Juga karena adanya kasus baru di wilayah yang sebelumnya tidak ditemukan kasus serupa dan adanya korban yang meninggal akibat penyakit tersebut.

Selain Lubuk Linggau, jumlah jangkitan DBD terbanyak kedua ada di OKI dan Lubuk Linggau masing-masing sebanyak 100 kasus dan Palembang ada 91 kasus.

Lesty menjelaskan jumlah kasus DBD tersebut bisa saja bertambah, sebab sampai saat ini intensitas hujan masih cukup tinggi di Sumsel. Ditambah lagi prediksi musim hujan bisa hingga Maret mendatang.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat di Sumsel untuk lebih waspada, karena kasus DBD ini belum ada vaksin sehingga jika sudah positif terjangkit cukup sulit untuk diobati. "Bila tubuh tidak kuat, dan pola hidup sembarangan, akan sangat mudah tertular," katanya.

Sejak Oktober lalu, pihaknya telah membuat surat edaran ke kabupaten/kota untuk siap siaga munculnya penyakit ini. "Kami sudah salurkan bantuan logistik Larvasida sebanyak 4.009 kg setiap daerah, logistik insektisida sebanyak 7.250 liter per daerah, dan lainnya," katanya.

Sementara itu Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengemukakan dirinya telah meminta kepada Pemkab/Pemkot untuk melakukan antisipasi penyebaran kasus DBD di daerahnya masing-masing.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper