Kabar24.com, BRUSSEL--Lembaga persaingan usaha Uni Eropa menghukum denda Mitsubishi Electric Corp. and Hitachi Ltd. total sebesar US$150 juta setelah terbukti melakukan praktik kartel suku cadang.
Bloomberg melaporkan dalam lamannya, denda tersebut dijatuhkan setelah kedua perusahaan terbukti bersekongkol menetapkan harga untuk komponen alenator dan starter yang dijual ke sejumlah produsen mobil.
Komisioner Persaingan Usaha Uni Eropa Margrethe Vestager mengatakan Mitsubishi Electric akan membayar 110,9 juta Euro atau setara US$120,6 juta, sedangkan Hitachi sebanyak 26,9 juta Euro.
"Perseroan telah mengakui telah menetapkan harga dan mengelompokkan pelanggan dan proyek untuk penjualan suku cadang ke produsen mobil di Eropa," kata Vestager seperti dikutip Bisnis, Kamis (28/1/2016).
Dia menambahkan terlapor kartel ketiga, Denso Corp., urung didenda karena telah bersikap kooperatif kepada Uni Eropa terkait informasi persekongkolannya.
Ketiga perusahaan asal Jepang tersebut, lanjutnya, mengadakan pertemuan di kantor, restoran, dan melalui telepon untuk berkoordinasi terkait sejumlah tender. Mereka memutuskan untuk saling memasok suku cadang ke sejumlah produsen dan berbagi rahasia dagang.
"Jika konsumen Eropa telah terpengaruh oleh kartel, kami akan menyelidiki terus bahkan jika perilaku tersebut ditemukan di luar wilayah," ujarnya.
Hitachi dan anak usaha otomotifnya mengaku telah mensosialisasikan pedoman, pelatihan, dan audit rutin guna mencegah pelanggaran terkait praktik persaingan usaha sehat.
Sementara itu, Denso yang tidak dikenai denda mengatakan telah menghilangkan praktik tersebut sebelum Uni Eropa memulai penyelidikannya. Adapun, Mitsubishi Electric belum memberikan komentar.
Regulator persaingan usaha di seluruh dunia telah melakukan pengawasan ketat terhadap penjualan suku cadang mobil antar produsen. Di AS, perusahaan seperti Bridgestone Corp., telah sepakat untuk membayar denda lebih dari US$2 miliar.
UE menghukum denda sejumlah produsen mobil dan truk sebesar 953 juta Euro pada 2014. Tahun lalu, mereka melayangkan keberatan terkait persaingan usaha kepada sejumlah produsen baterai mobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
