Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Persepsi Korupsi Global Diluncurkan Rabu

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) akan diluncurkan secara global pada Rabu, 27 Januari 2016 yang memuat skor maupun peringkat 168 negara terkait dengan korupsi di sektor publik
Terdakwa kasus dugaan korupsi dana haji Suryadharma Ali menunjukkan buku karyanya sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/1)./Antara-Puspa Perwitasari
Terdakwa kasus dugaan korupsi dana haji Suryadharma Ali menunjukkan buku karyanya sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/1)./Antara-Puspa Perwitasari
Kabar24.com, JAKARTA -- Indeks Persepsi Korupsi (IPK) akan diluncurkan secara global pada Rabu, 27 Januari 2016 yang memuat skor maupun peringkat 168 negara terkait dengan korupsi di sektor publik.
 
Hal itu disampaikan Transparency International (TI) melalui rilisnya dalam situs resminya. Laporan itu akan disampaikan pada Rabu, 27 Januari 2016 pada pukul 05.00 waktu Berlin, Jerman atau pukul 11.00 WIB.
 
Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perception Index (CPI) sendiri merupakan indikator terkemuka soal  sektor korupsi publik, yang memuat 12 survei dengan penilaian para ahli dan para pebisnis. Indonesia sendiri selama  3 tahun berturut-turut, menduduki skor 30-an, atau mendekati koruptif.  Pada  2012 (32); 2013 (32) dan 2014 (34). 
 
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo seringkali mengatakan IPK menjadi indikator soal korupsi di Tanah Air, dan berkomitmen untuk meningkatkan skor tersebut. Dalam pelbagai kesempatan, dia menuturkan KPK yang baru akan mengintegrasikan upaya pencegahan dan penindakan, agar korupsi tak terulang di masa mendatang.
 
Terkait dengan hal itu, dia juga akan melakukan sinergi dengan Kejaksaan Agung dengan Polri dalam upaya penindakan tindak pidana korupsi. Dia mengusulkan adanya sistem laporan yang sistematis untuk penanganan kasus korupsi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper