Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Anaknya yang Ikut Gafatar, Ayah dr Diah Ayu Wulandari Sengaja Datang ke Pontianak

Pencarian anggota keluarga yang hilang dan diduga bergabung dengan Gafatar mendorong seorang ayah dari Jakarta berangkat ke Pontianak.
Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016)./Antara-Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016)./Antara-Jessica Helena Wuysang

Kabar24.com, JAKARTA -- Pencarian anggota keluarga yang hilang dan diduga bergabung dengan Gafatar mendorong seorang ayah dari Jakarta berangkat ke Pontianak.

Wiyono, 56, sengaja datang ke Pontianak ibu kota Provinsi Kalimantan Barat sejak Selasa (19/1) untuk mencari anaknya dr Diah Ayu Wulandari yang hilang bersama suami dan seorang anak yang diduga ikut Gafatar.

"Anak saya itu hilang bersama suami dan seorang cucu saya sejak 13 Desember 2015," kata Wiyono saat ditemui di penampungan pengungsi eks-Gafatar di Bekang Kodam XII/Tanjungpura di Sungai Raya, Kamis (21/1/2016).

Ia menjelaskan, selama ini dia dan istrinya telah berusaha mencari anak yang hilang bersama cucunya itu, dengan memantau perkembangan tentang Gafatar melalui televisi.

"Begitu menonton terkait diungsikannya eks-Gafatar dari Kabupaten Mempawah ke Pontianak, maka saya berusaha datang ke Kalbar untuk mencari mereka," ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam kasus hilangnya anaknya itu, ia sudah melaporkan ke pihak berwajib dan menghubungi anak perempuannya melalui telepon.

Namun, sejak 13 Desember 2015 telepon dr Diah Ayu Wulandari dan suaminya yang merupakan Ketua DPC Gafatar Solo itu sudah tidak aktif lagi.

"Anak saya ini juga diangkat sebagai ketua bidang kesehatan Gafatar di Jawah Timur," ujarnya.

Menurut Wiyono, anaknya itu juga berteman dengan dr Rica, dan bergabung dengan Gafatar sudah sejak lama.

"Dia saya kira ikut Gafatar ini sejak kuliah dulu dan efektifnya pada tahun 2012," kata Wiyono.

Menurut dia, buku-buku milik menantu dan anaknya, setelah dia baca, isinya menyesatkan semua, karena dalam isi buku tersebut dinyatakan bahwa hidup ini harus ikut tradisi tuhan. Tapi isinya malah menyesatkan," katanya.

Wiyono berharap, anak dan cucunya, bersama suami segera pulang ke pelukannya.

Bagi yang mengetahui keberadaan dr Diah Ayu Wilandari, dapat segera menghubungi nomor HP: 081285841750.

"Anakku pulanglah, bapak tidak marah kembalilah ke pangkuan kami," ujarnya dengan nada lirih.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura, Kolonel (Inf) Mukhlis menyatakan, saat ini tercatat sebanyak 1.119 warga mantan anggota Gafatar yang mengungsi di Bekangdam XII/TPR sambil menunggu sebelum dipulangkan ke daerah asalnya.

"Warga mantan Gafatar mulai masuk di tempat penampungan sementara Bekangdam XII/TPR sejak Selasa (19/1) malam setelah dievakuasi dari Kabupaten Mempawah, dan hingga kini kemungkinan besar tidak ada penambahan, kalaupun ada penambahan akan ditempatkan di lokasi lain," katanya.

Data Kodam XII Tanjungpura mencatat, saat ini tercatat 1.119 orang warga mantan Gafatar yang mengungsi dari Mempawah ke penampungan Bengkangdam XII/TPR, yakni terdiri dari laki-laki 370 orang, perempuan 312 orang, dan anak-anak 437 orang atau terdiri dari 318 kepala keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper