Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diduga Ikut Gafatar, Seorang Ibu Ancam Hapus Nama Anaknya dari Daftar Keluarga

Seorang ibu sempat mengancam menghapus nama anaknya dari daftar keluarga karena menolak bergabung dengan Gafatar.
Ilustrasi: Sukimah menunjukan foto tiga anaknya yang hilang di Ketitang, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (12/1). Menurut keluarga, ketiga anak kakak beradik yaitu Eko Purnomo, 30, Bentar Setiarto, 25, dan Krisma Fitri Arta, 17, hilang dan diduga bergabung dengan organisasi Gafatar di Kalimantan Tengah/Antara
Ilustrasi: Sukimah menunjukan foto tiga anaknya yang hilang di Ketitang, Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (12/1). Menurut keluarga, ketiga anak kakak beradik yaitu Eko Purnomo, 30, Bentar Setiarto, 25, dan Krisma Fitri Arta, 17, hilang dan diduga bergabung dengan organisasi Gafatar di Kalimantan Tengah/Antara

Kabar24.com, BANDARLAMPUNG -- Di balik kisah pilu penyerangan dan pembakaran permukiman warga Gafatar, muncul kabar pilu lainnya tentang terpisahnya sebuah keluarga terkait organisasi ini.

Seorang ibu yang juga pegawai negeri sipil di sebuah sekolah dasar di Mesuji, Lampung diduga anaknya bergabung ke Gafatar.

Sebelumnya, si ibu juga sempat mengancam menghapus nama anaknya dari daftar keluarga karena menolak bergabung dengan Gafatar.

Pegawai negeri sipil di SD Negeri 1 Tanjungmas Makmur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, ini dilaporkan hilang oleh anaknya.

Ia diduga bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara yang diperkuat dengan ditemukan buku saku Gafatar.

"Ibu kami, Yuliawaty, 45, sudah pergi selama 5 bulan, diduga ikut Gafatar sebab sempat memaksa kami bergabung ke organisasi tersebut," kata Ary Wibowo, 24, anak Yuliwaty, di Bandarlampung, Kamis (21/1/2016).

Ia mengatakan bahwa ibunya itu diketahui telah pergi tanpa kabar dengan membawa serta dua orang adiknya, Nur Zulita Sari,12, dan Wira Hadi Kusuma, 6.

"Sebelum Ibu menghilang, sempat mengajak saya dan dua orang adik saya yang lain, yakni Ayu Rahmadiana, 21, dan Wahyu Agus Saputra, 20. Namun, kami menolak. Terakhir sebelum beliau pergi, sempat memaksa Ayu bila tidak masuk Gafatar akan dihapus dari keluarga," kata dia lagi.

Awalnya, kata dia, ibunya itu diketahui mengenal organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari perkenalannya dengan Harahap alias Supardi, warga Kabupaten Lampung Tengah.

Lelaki tersebut sering datang ke rumahnya, dan mengajak ibunya bepergian, alasannya mengikuti bakti sosial serta membantu teman yang kecelakaan.

"Awalnya saya tidak menaruh curiga dengan perilaku ibu yang sering membantu orang dan ikut bakti sosial. Namun, lambat laun perilakunya berubah dari semula memakai jilbab berubah dengan melepasnya hingga rambutnya dipotong pendek," kata dia lagi.

Ketika anaknya bertanya kenapa melepas jilbab? Yuliawaty hanya bilang karena panas.

Menurut Ary, perilaku ibunya makin berubah, terutama setelah menjual perabotan rumah serta sebidang tanah dengan total Rp180 juta.

"Ibu pun menjadi jarang salat, dan sering memarahi anaknya yang tidak ikut organisasi tersebut," katanya.

Puncaknya setelah Idul Adha lalu, ibunya bersama dengan dua adiknya tiba-tiba pergi meninggalkan rumah, dan diketahui kepergiannya setelah tetangga melaporkan sudah lama tidak kembali lagi ke rumahnya.

"Ada yang lapor rumah kosong ditinggalkan ibu dan adik-adik, saya pun pulang ke Mesuji dan berusaha menghubungi beliau. Satu kali pernah dijawab ada di sekolah. Namun, sebenarnya Ibu sudah pergi lima hari. Setelah itu, telepon genggam miliknya mati sampai saat ini," kata dia pula.

Ia mengaku sudah melaporkan kehilangan ibu dan adiknya itu ke Polsek Mesuji hingga Polda Lampung ke bagian orang hilang.

Ary menduga ibunya ikut bergabung dengan Gafatar.

"Kami berharap ibu dan dua adik saya bisa pulang berkumpul kembali di rumah sebab kami hanya memiliki satu orang tua, ayah kami telah meninggal dunia," katanya.

Sejumlah orang di Lampung dilaporkan telah pergi tanpa kabar oleh keluarganya kepada pihak kepolisian setempat. Diduga mereka bergabung dengan Gafatar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper