Bisnis.com, DEPOK - Nurul Aprilia (19) melaporkan ayahnya Saeful Bahri dan kedua pamannya Sudirmansyah serta Isra Tamami sebagai terduga teroris. Akibatnya ketiga pria tersebut ditangkap Polresta Depok pada Jumat (15/1/2015) dini hari.
Setelah diperiksa dan dimintai keterangan, ketiga pria bersaudara tersebut yang belakangan diketahui sebagai karyawan toko komputer di salah satu mal Depok itu dipastikan bukan sebagai tersangka teror seperti yang dituduhkan Nurul Aprilia.
"Terjadi pelaporan palsu yang dilakukan saudari N. Ternyata yang dilaporkan adalah ayahnya sendiri. Ini merupakan kasus menimpa ayah dan anak yang diduga sakit hati karena tidak diberikan perhatian oleh ayahnya," ujar Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono.
Menurut keterangan Isra, Saeful Bahri atau ayahnya Nurul sudah lama bercerai dengan Meliana, ibundanya Nurul. Dia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Nurul dan Meliana.
Namun, kata dia, dirinya kaget ketika tiba-tiba dilaporkan telah mengancam keluarga Nurul dan Meliana dan telah merencanakan pengeboman termasuk berkaitan dengan peristiwa ledakan di Sarinah, Kamis (14/1/2016).
"Padahal saya hanya seorang karyawan yang sehari-hari bekerja di Detos [Depok Town Square] bersama Saeful dan Sudirmansyah juga," paparnya.
Sementara itu, Sudirmansyah mengatakan ketika ditangkap pada Jumat dini hari menjelang subuh itu, sekelompok polisi membawa sejumlah barang di kediamannya di kawasan Pondok Terong Depok. Beberapa laptop dan barang lainnya dibawa untuk diperiksa.
Dirinya mengaku kaget ketika ketukan pintu pada subuh itu dilakukan polisi lengkap dengan senjata. "Saya syok dan pasrah. Tapi tadi pagi semuanya sudah beres. Kami bertiga beserta Nurul dan Meliana dipertemukan untuk dimintai keterangan," katanya.
Atas laporan palsu tersebut, ketiganya tidak berencana melaporkan balik Nurul dan Meliana. "Dia kan anak saya," papar Saeful.
Sementara itu, ketika dimintai keterangan, Nurul menghindar dari wartawan.