Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gafatar Gunakan Modus Kasih Sayang dan Antikekerasan dalam Merekrut Pengikut

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol. Anton Charliyan menyatakan organisasi Gafatar menggunakan pendekatan kasih sayang dan antikekerasan untuk menarik minat para pengikutnya.nn
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan. /ANTARA
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan. /ANTARA

Kabar24.com, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol. Anton Charliyan menyatakan organisasi Gafatar menggunakan pendekatan kasih sayang dan antikekerasan untuk menarik minat para pengikutnya.

"Ini kedok mereka," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Organisasi tersebut mengiming-imingi keringinan beribadah, dengan begitu para orang yang tak mau beribadah akan tertarik masuk ke dalamnya. Menurut Anton, di Gafatar seorang muslim tak perlu shalat dan puasa. "Bagi yang enggak ingin 'ribet', maka ini sangat menarik," kata Anton.

Seperti diketahui Majelis Ulama Indonesia menyatakan organisasi tersebut terlarang. Kasus ini mengemuka setelah dokter Rica dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan organisasi itu.

Sebelumnya Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto menjelaskan, saat ditemukan di Bandara Iskandar, Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (11/1/2016) pagi, enam orang termasuk dokter Rica akan melakukan perjalanan ke Semarang.

Tetapi, pihaknya kesulitan melakukan penyelidikan karena mereka lebih banyak bungkam. Dua orang dari enam yang diamankan diduga bertindak sebagai perekrut. Namun Erwin belum berani menetapkannya sebagai tersangka karena masih dalam pemeriksaan.

Erwin mengakui, mereka direkrut oleh ormas Gafatar. Setibanya di Kalimantan, ormas ini mengubah identitas dengan nama Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKTSA).

“Ormas ini sebenarnya dahulu sudah pernah dilarang, tetapi kemudian bermetamorfosa. Kami akan koordinasi dengan Kebangpolinmas terkait penanganan pencegahannya,” ungkap Erwin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper