Kabar24.com, JAKARTA - Lembaga Sandi Negara menjamin keamanan informasi terkait dengan Presiden Joko Widodo karena teknologi sistem keamanan yang dimiliki oleh lembaga diklaim semakin canggih.
Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi mengatakan teknologi aplikasi yang dibuat oleh putra-putri bangsa sudah mampu menciptakan sistem algoritme yang sangat kuat sehingga bisa terlepas dari sadapan atau intelijen negara lain.
"Bisa dijamin ketika menggunakan sistem lembaga sandi negara, dijamin aman. Kami jamin menggunakan aplikasi Lembaga Sandi Negara aman," kata Djoko seusai dilantik menjadi Kepala Lemsaneg oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/1/2015).
Dijelaskan Djoko, bahwa aplikasi asing rentan disusupi penyadap yang dinamakan portable devices. Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada instansi pemerintah agar menggunakan aplikasi buatan dalam negeri agar dapat menjaga keamanan rahasia negara agar tidak jatuh di tangan asing.
Nachrowi Ramli, Mantan Kepala Lemsaneg mengatakan tugas Djoko ke depan semakin kompleks karena semua info rahasia mulai dari Presiden sampai bawah harus diamankan.
Era teknologi serba bebas sekarang ini semakin mudah dilakukan penyadapan dan jamming. Oleh sebab itu, Lemsaneg perlu menyiapkan peralatan, sistem, taktik dan strategi serta sumber daya manusia. Nara, panggilan Nachrowi, menggarisbawahi SDM disini harus profesional dan berasal dari multidisiplin ilmu.
"Bukan hanya matematik, tapi juga elektronik, intelijen, analisis yang kuat. Petugas sandi tidak cukup kuasai sandi, harus multidisiplin ilmu, harus tahu ekonomi, politik regional internasional karena dinamika iptek setiap saat berubah, cepat maju," paparnya.
Menurutnya, Lemsaneg juga sudah melakukan transformasi untuk menghadapi era yang semakin modern. Sejak memimpin Lemsaneg pada era kemepimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Nara mengatakan lembaga tersebut pengelolaannya semakin baik terutama lima tahun belakangan.
"Sekarang perhatian sudah jauh lebih baik, lima tahun terakhir. Waktu saya membaik, sekarang lebih baik. Tapi diharapkan dengan hakekat ancaman dan iptek, maka harus lebih ditambah lagi," ujarnya.