Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Bawa Perdamaian Suriah ke PBB

Para duta besar senior mulai berkumpul di New York pada Kamis untuk mencari dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait rencana ambisius Amerika Serikat dengan Rusia untuk mencari negosiasi gencatan senjata dalam perang saudara Suriah.
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad/Reuters

Bisnis.com, NEW YORK ---  Para duta besar senior mulai berkumpul di New York pada Kamis (17/12/2015) untuk mencari dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait rencana ambisius Amerika Serikat dengan Rusia untuk mencari negosiasi gencatan senjata dalam perang saudara Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry telah mengunjungi Moskow pada minggu ini untuk memastikan Rusia, sekutu kunci Presiden Suriah Bashar al-Assad, bahwa Washington tidak merencanakan perubahan rezim di Suriah.

Pada Kamis, Kerry bertemu Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir di sebuah hotel di New York untuk meyakinkan musuh bebuyutan bahwa Amerika Serikat tidak akan berlaku lemah lembut kepada pemimpin Suriah itu.

Kebijakan keseimbangan diplomatis Kerry bertujuan untuk menjaga Moskow dan Riyadh tetap berpartisipasi saat 17 negara yang tergabung dalam Kelompok Pendukung Suriah internasional (ISSG) berusaha untuk memperbaiki pertemuan damai.

Washington dan utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura menginginkan rezim Bashar dan segala kelompok bersenjata yang melawannya untuk mengirimkan delegasi dalam pertemuan damai pada suatu waktu atau setelah 1 Januari mendatang.

Jika gencatan senjata dapat dicapai dalam perang saudara Suriah yang telah berjalan selama empat setengah tahun, pasukan Suriah, Rusia beserta koalisi pimpinan Amerika Serikat dapat memfokuskan serangan mereka terhadap kelompok bersenjata garis keras ISIS.

Berdasar perjanjian yang diresmikan bulan lalu di Wina, para negosiator dari pihak pemerintah dan pemberontak memiliki waktu enam bulan untuk membentuk pemerintahan transisi dan 18 bulan untuk mengatur pemilihan umum nasional.

Teroris dicela Namun beberapa pertanyaan masih meliputi proses itu.

Apakah Bashar beserta pendukung luar negerinya, Rusia dan Iran setuju untuk duduk bersama dengan kelompok pemberontak yang mereka cela dengan sebutan teroris? Dan apakah pihak pemberontak beserta pendukung luar negerinya menyetujui pertemuan dengan rezim yang telah membantai ribuan warga negaranya dengan bom barel dan gas beracun? Pada Jumat, para utusan internasional termasuk Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, ingin mendengar dari Arab Saudi tentang bagaimana kemajuan usaha mereka untuk menengahi koalisi pemberontak.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat John Kirby mengatakan Yordania akan memberikan informasi baru terkait perannya dalam proses itu, menyusun daftar kelompok teroris manakah yang harus disingkirkan dari pertemuan yang akan dilakukan.

Meskipun ada kemungkinan gencatan senjata, siapakah yang akan mengawasinya? Dan siapa yang akan memimpin pertempuran melawan kelompok bersenjata ISIS dan lainnya seperti Front Al Nusra yang berafiliasi dengan Alqaeda, apakah tidak akan diikutsertakan dalam proses perdamaian? Untuk menanggapi pertayaan tersebut dan pertanyaan lainnya, Kelompok Pendukung Suriah Internasional akan bertemu di sebuah hotel di New York atas undangan Amerika Serikat guna mencoba memperkecil ketidaksetujuan mereka.

Para diplomat kemudian akan mengunjungi PBB untuk mencari, dan kemungkinan mendapatkan, persetujuan dari Dewan Keamanan PBB terkait proses tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper