Bisnis.com, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan berbagai antisipasi untuk berbagai hal yang mungkin terjadi seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Bromo, Jawa Timur.
"Terkait dengan meningkatnya aktivitas Bromo maka rencana kontinjensi menghadapi erupsi Bromo segera diselesaikan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (13/12/2015).
Perencanaan kontigensi yang disusun di lima kabupaten/kota yang berada di sekitar Gunung Bromo yaitu Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan, Lumajang dan Kota Malang. Rapat koordinasi kesiapsiagaan erupsi Bromo telah digelar pada 8 Desember diikuti BNPB, PVMBG, BMKG, BPBD, TNI, Polri dan lainnya.
Pemda Kabupaten Probolinggo, kata dia, sudah cukup siap menghadapi kemungkinan erupsi Bromo. Rambu-rambu peringatan, jalur evakuasi, titik kumpul dan lainnya telah dipasang.
"Sosialisasi terus ditingkatkan dan disiapkan gladi lapangan. Menyediakan dana siap pakai Rp2,5 miliar. Kendala yang dihadapi adalah infrastruktur jalan untuk jalur evakuasi belum memadai. Belum optimalnya jaringan komunikasi yang menghubungkan wilayah-wilayah yang terdampak juga menjadi kendala," kata dia.
Di Kabupaten Lumajang, lanjut dia, sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan. Masker tersedia 25.000 lembar dari kebutuhan 65.000 lembar. Di Kabupaten Malang rencana kontigensi sudah final dan proses legalisasi pemda.
"Masyarakat diimbau tetap tenang. Belum perlu ada pengungsian. Tipe erupsi Bromo adalah strombolian. Berdasarkan sejarah letusannya tidak ada erupsi yang besar," katanya.
Semburan abu vulkanik, lanjut dia, juga meningkat menjadi 1.500 meter dari atas puncak Gunung Bromo. Asap kelabu tebal ke arah barat-barat Laut. Akibatnya Bandara Abdulrachman Saleh, Malang ditutup lagi hingga Senin (14/12).
"Apakah akan dibuka atau ditutup kembali disesuaikan dengan kondisi sebaran erupsi Bromo," kata dia.