Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MELU INDONESIA: Israel Tidak Tunjukkan Komitmen Perdamaian di Jerusalem Timur

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menilai Israel tidak menunjukkan komitmen sejati untuk mencapai perdamaian dengan terus melakukan pendudukan ilegal di Jerusalem Timur yang merupakan ibu kota Palestina.
PM Israel Benjamin Netanyahu/Reuters
PM Israel Benjamin Netanyahu/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menilai Israel tidak menunjukkan komitmen sejati untuk mencapai perdamaian dengan terus melakukan pendudukan ilegal di Jerusalem Timur yang merupakan ibu kota Palestina.

"Israel terus melakukan serangan teror di wilayah yang mereka duduki, ini jelas melanggar hukum internasional," ujar Menlu Retno dalam pembukaan "Konferensi Internasional tentang Jerusalem" di Jakarta, Senin (14/12/2015).

Ia menegaskan bahwa pendudukan Israel di Jerusalem tidak boleh terus berlanjut karena mengancam tatanan hukum internasional, menimbulkan ketegangan antarnegara dan ketidakstabilan kawasan Timur Tengah.

Menlu juga menegaskan bahwa posisi Indonesia tentang Jerusalem Timur sangat tegas dan tidak akan berubah, sesuai dengan Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 67/19 pada 29 November 2012.

"Jerusalem timur adalah ibu kota Palestina, maka resolusi PBB tentang status quo kota bersejarah itu sebagai pencapaian solusi akhir Palestina harus dihormati," kata dia.

Dia mengatakan, masalah Jerusalem merupakan isu sensitif mengingat wilayah tersebut dipercaya sebagai Tanah Suci bagi umat Muslim, Kristiani, dan Yahudi, sehingga sering terjadi perselisihan atas nama agama.

Menyadari betapa pentingnya Jerusalem sebagai salah satu inti masalah di Palestina, Indonesia setuju menjadi tuan rumah konferensi berjudul "International Conference on the Question of Jerusalem" yang diselenggarakan oleh Komite PBB untuk Palestina (CEIRPP) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dalam Konferensi bertema "Addressing the Present and Shaping the Future of Jerusalem" itu, Indonesia ingin memunculkan kembali isu Palestina di kalangan internasional dengan fokus situasi di Jerusalem.

Indonesia berharap pembahasan dalam konferensi tersebut dapat menghasilkan formula politik dan sosial sebagai solusi konflik di Jerusalem.

Menurut Menlu Retno, salah satu hal yang harus dibahas yakni bagaimana memperkuat hubungan antara warga Palestina dan Israel yang harus dimulai dengan menyadari pentingnya mewujudkan kehidupan berdampingan antarumat beragama dan berbeda latar belakang di Kota Suci Jerusalem.

"Saya percaya semangat hidup berdampingan sangat diperlukan sebagai dasar proses perdamaian yang sejati," tutur Menlu Retno.

Konferensi yang diikuti 25 negara anggota CEIRPP dan 24 negara pengawas itu nantinya akan menghasilkan Kesimpulan Pimpinan (Chair's Summary) yang akan dibahas dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper