Bisnis.com, JAKARTA--Sedikitnya 30 orang yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) akan melakukan audiensi ke Staf Presiden, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan KPK terkait dengan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.
Salah satu warga Joko Prianto menuturkan pihaknya akan melakukan audiensi terkait pembangunan pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kecamatan Gunem, Rembang, yang hingga kini menuai penolakan.
Dia menuturkan masyarakat tidak mengetahui adanya pendirian pabrik hingga kemudian alat-alat berat masuk ke wilayah warga. "Ini artinya, masyarakat setempat tidak dilibatkan secara sungguh-sungguh," kata Joko dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Senin (14/12/2015).
Walaupun demikian, pihak perusahaan selalu menuturkan sudah mendapatkan izin. Joko menuturkan pendirian pabrik semen itu akhirnya berdampak pada konflik antarwarga, kerusakan lingkungan dan kerusakan air.
Rencananya, para warga akan bertemu ke Staf Presiden pada pukul 09.00 WIB dan akan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah pertemuan itu selesai. Salah satu persoalan adalah dugaan korupsi pada masalah tukar guling lahan untuk pertambangan semen. []