Bisnis.com, JAKARTA— Dengan memiliki 6.200 koleksi, Museum Wayang, Jakarta Kota menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat.
Staf Museum Wayang Didi Supriyatna mengatakan rata-rata pengunjung museum yang dibuka sejak pukul 9 pagi hingga pukul 3 sore ini bisa mencapai 60.000 setiap tahunnya.
"Yang paling ramai sih Sabtu dan Minggu, pengunjung bisa sampai 170 hingga 200 orang per hari" ujarnya, Sabtu (12/12/2015).
Hanya dengan membayar tiket masuk Rp5.000, masyarakat sudah dapat melihat koleksi yang ada di Museum Wayang.
Pada ruangan pertama masuk, kita dapat melihat beberapa Wayang Golek dari daerah Jawa Barat yang disusun dengan berbagai adegan dari cerita pewayangan.
Di ruangan kedua, Museum Wayang ini kita dapat melihat koleksi wayang dari nusantara, salah satunya adalah boneka Si Gale-gale yang banyak dihampiri para pengunjung museum.
"Dulu cuma bisa lihat dari buku atau internet tentang boneka Sigale-gale, sekarang bisa ngelihat langsung dan merasa merinding", ujar Olla salah satu pengunjung yang baru pertama kali masuk museum wayang.
Boneka Sigale-gale dari Sumatera Utara ini dimainkan dalam upacara kematian bagi seseorang yang meninggal dalam usia muda, latar belakang inilah yang membuat para pengunjung menyempatkan melihat boneka Si Gale-gale.
Lalu dilantai 2 Museum ini memfokuskan koleksi wayang kulit dan juga wayang boneka yang bukan berasal dari Indonesia. Dari wayang kulit negara negara di Asia sampai wayang boneka dari beberapa negara Eropa juga dipamerkan diruangan lantai 2 ini.
Namun sayangnya ada sejumlah ruangan dilantai 2 yang tidak memiliki penerangan yang baik, seperti ruang gamela, sehingga seringkali dilewati begitu saja oleh para pengunjung.uar museum.