Kabar24.com, JAKARTA - Anggot komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mengatakan sudah lama Freeport menggunakan taktik adu domba di Indonesia.
Adu domba yang dimaksud Masinton terkait dengan rekaman percakapan antara ketua DPR RI Setya Novanto dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
"Praktik yang sangat lazim digunakan Freeport sejak Orde Baru. Esensi dasar dari persoalan ini yang harus kita bongkar. Ini praktik VOC baru. Kolonialisasi baru," ujar Masinton dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini Jakarta, Sabtu (12/12/2015).
Praktik adu domba tersebut harus bisa dibongkar oleh Indonesia. Selama praktik tersebut tidak bisa dibongkar, Indonesia tidak bisa melangkah kemanapun. Termasuk melakukan pemutusan kontrak atau renegosiasi kontrak.
"Kalau kita tidak mampu membongkar kolonialisasi baru ini ya kita hanya bongkok-bongkok di depan bangsa lain," ujar Masinton.
Permasalahan besar saat ini adalah sumber daya yang dimiliki Indonesia dikuasai oleh asing sehingga Indonesia sebagai pemilik sumber daya tersebut tidak bisa menikmati hasil yang layak bagi kemakmuran rakyatnya.