Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Aksi Pengurangan Emisi Karbon Jangan Hanya Slogan

Gas rumah kaca./Ilustrasi
Gas rumah kaca./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Kaukus Ekonomi Hijau (KEH) DPR Satya Widya Yudha menjadi pembicara dalam dialog bertajuk United Nations Sustainable Stock Exchanges (SSE) Leaders Luncheon on Climate.

Dalam acara yang menjadi bagian dari Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (COP21) di Paris ini, Satya menyatakan pentingnya peran negara dalam aksi mengurangi emisi karbon.  Dia berharap hasil Konferensi Perubahan Iklim mempunyai kekuatan hukum mengikat.

Menurut dia, masyarakat bursa saham atau pasar modal baru bisa bergerak kalau ada konsistensi tersebut. Agar konsistensi terjadi, Satya berpendapat, perlu kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat sipil dan lembaga keuangan untuk mewujudkan pencapaian target pengurangan emisi ini.

“Jangan jadikan rencana aksi pengurangan emisi karbon ini hanya sebagai slogan,”  ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR ini dalam dialog yang berlangsung pada 7 Desember waktu Paris, seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (9/12/2015).

Menurutnya, kesadaran akan pentingnya perhatian terhadap perubahan iklim memang kian meningkat, dan mempengaruhi kebijakan di banyak negara. Kebijakan atas perubahan iklim ini juga mempengaruhi kebjakan dan regulasi investasi, dan tentu saja berpengaruh terhadap pasar modal, investor, dan korporasi.

Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Paris ini, diyakini bakal menelorkan kebijakan perubahan iklim yang akan mempengaruhi pasar dalam beberapa tahun mendatang. 

Untuk mengetahui bagaimana para pemimpin pasar modal membantu men-deliver keputusan penting Paris ini ke pasar, dan bgaimana bentuk pasar modal di masa mendatang, maka PBB menggelar dialog Sustainable Stock Exchanges (SSE) Leaders tersebut.

Dia menuturkan, sejak 2012 pihaknya telah menggalang sejumlah anggota DPR  lintas komisi dan fraksi untuk membentuk Kaukus Ekonomi Hijau DPR. “Kaukus ini bentuk komitmen bersama untuk memperkuat peran DPR dalam menjalankan pembangunan rendah karbon (low carbon growth).”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper