Bisnis.com, JAKARTA -- Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengajukan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR RI, khususnya Setya Novanto.
Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani yang juga anggota Komisi III DPR menilai pimpinan DPR RI membuat keputusan secara sepihak soal pergantian struktur pimpinan FPPP DPR dan pergantian anggota FPPP di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). "Kami akan mengadukannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan," ujarnya du Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Arsul Sani, didampingi oleh Sekretaris Jenderal DPP PPP hasil Muktamar Surabaya Aunur Rofiq dan Anggota DPR RI dari Fraksi PPP Joko Purwanto. Sekjen DPP PPP, Aunur Rofiq, mengatakan, DPP PPP yang dipimpinnya tidak pernah mengeluarkan surat usulan pergantian struktur pimpinan FPPP di DPR RI dan tidak pernah mengusulkan pergantian anggota MKD dari FPPP.
Dia mengakui karena masih adanya dualisme kepengurusan PPP sehingga keduanya sudah membuat kesepakatan dengan DPR yakni semua usulan perubahan pada struktur pimpinan fraksi, komisi, dan alat kelengkapan dewan dari PPP harus disepakati oleh kedua kubu kepengurusan PPP.
"Pimpinan DPR sudah menerbitkan surat keputusan yang ditandatangani Setya Novanto, perihal pergantian pimpinan fraksi dan pergantian anggota MKD, padahal belum ada kesekapatan di antara kedua PPP," katanya.
Arsul menjelaskan, surat keputusan pimpinan DPR RI No.39/Pimp/II/2015-2016 tertanggal 7 Desember 2016, memutuskan melakukan penggantian struktur kepemimpinan FPPP DPR RI.
Fraksi PPP DPR RI, kata dia, menilai Setya Novanto tidak cakap membuat surat karena adanya kesalahan, baik di isi maupun lampiran.
Dalam surat tersebut, pada keputusan kedua, salinannya disampaikan kepada Kepala Sekretariat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Kemudian, pada lampiran juga tertulis, Susunan Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, tapi yakni ketua fraksi menjadi Dimyati Natakusumah.
"Kami meminta kepada pimpinan DPR RI untuk mengembalikan lagi ketua Fraksi PPP DPR RI kepada saudara Hasrul Azwar dan meminta mengembalikan anggota MKD dari PPP kepada Zainud Tauhid," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
