Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

COP 21: Tersisa 2 Jam jelang Draf Kesepakatan Paris

Perundingan teknis di level Ad Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action (ADP) dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB Paris menyisakan banyak ketidaksepakatan antara negara maju dan negara berkembang, tapi waktu tersisa tinggal dua jam.
/library.sbbc.edu
/library.sbbc.edu

Kabar24.com, PARIS — Perundingan teknis di level Ad Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action (ADP) dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB Paris menyisakan banyak ketidaksepakatan antara negara maju dan negara berkembang, tapi waktu tersisa tinggal dua jam.
 
Dalam keterangannya kepada media, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nur Masripatin mengatakan jika dalam negosiasi hari ini tidak selesai, maka akan dibawa ke pertemuan high level meeting minggu depan.
 
“Kalau tidak selesai hari ini akan dibawa ke COP mengingat masih banyak yang belum selesai,” katanya, Sabtu (5/12/2015). Conference of Parties (COP-21) yang dibuka pada 30 November akan berakhir pada 11 Desember 2015.

Pada negosiasi hari, Sabtu (5/12/2015), para negosiator di forum ADP dijadwalkan melakukan perundingan selama dua jam, berbeda dengan dengan hari biasa yang bisa berlangsung hingga malam hari.

Beberapa persoalan yang hingga hari ini masih cukup rumit antara lain mengenai pembiayaan, adaptasi, mitigasi, dan review.

Dalam isu mitigasi, negara maju dan negara berkembang belum sepakat mengenai apakah kewajiban mitigasi harus dapat dipakai semua negara atau perlu ada perbedaan.

Sejauh ini negara maju masih bersikukuh mitigasi harus berlaku untuk semua negara, sedangkan negara berkembang keberatan karena ada perbedaan dari segi kemampuan pendanaan, teknologi, dan kapasitas.

Sementara itu, di isu adaptasi, Indonesia dan negara-negara berkembang masih berjuang agar mendapatkan dukungan dari negara maju, terutama dari sisi pendanaan.

“Kita ingin support itu disebut dalam setiap pasal [Kesepakatan Paris], agar dukungan tidak hilang,”kata Direktur Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Sri Tantri A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Taufikul Basari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper