Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Inggris Ditentang Warga Suriah

Warga Suriah termasuk kelompok wartawan bereaksi keras terhadap keputusan Inggris mengebom sasaran kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan suriah (ISIS) di Suriah setelah mendapatkan dukungan kuat parlemen.
Perdana Menteri Inggris David Cameron ketika berbicara di Pertemuan Para Pemimpin untuk Melawan ISIL dan Kekerasan Ekstrimisme di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di New York, 29 September 2015. /Reuters
Perdana Menteri Inggris David Cameron ketika berbicara di Pertemuan Para Pemimpin untuk Melawan ISIL dan Kekerasan Ekstrimisme di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di New York, 29 September 2015. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA-- Warga Suriah termasuk kelompok wartawan bereaksi keras terhadap keputusan Inggris mengebom sasaran kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan suriah (ISIS) di Suriah setelah mendapatkan dukungan kuat parlemen.

Serangan Inggris dipusatkan pada enam sasaran di lapangan minyak yang dikuasai ISIS di Suriah timur.

"Raqqa dibantai secara perlahan dan kami menentang serangan Inggris terhadap Raqqa. Semua dunia mengebom Raqqa dan Inggris tidak akan mengubah keadaan, ujar Hassan, warga Raqqa yang sekarang tinggal di Turki ketika menyampaikan kekhawatirannya.

Menurutnya, manusia tidak akan bertahan hidup di sana karena itulah banyak orang berusaha meninggalkan Raqqa," katanya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (4/12/2015).

Sementara Robin Yassin-Kassab, penulis Inggris asal Suriah menyatakan masalah utamanya adalah pemimpin Bashar Al-Assad bukannya ISIS.

"ISIS adalah gejala dari masalah besar. Di Suriah rezim Assad dan kebijakan bumi hangusnya digunakan terhadap kelompok yang melawannya sehingga menciptakan ruang bagi jihadis dari semua bagian dunia untuk mengeksploitasinya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : bbc.co.uk

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper