Bisnis.com, JAKARTA-- Warga Suriah termasuk kelompok wartawan bereaksi keras terhadap keputusan Inggris mengebom sasaran kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan suriah (ISIS) di Suriah setelah mendapatkan dukungan kuat parlemen.
Serangan Inggris dipusatkan pada enam sasaran di lapangan minyak yang dikuasai ISIS di Suriah timur.
"Raqqa dibantai secara perlahan dan kami menentang serangan Inggris terhadap Raqqa. Semua dunia mengebom Raqqa dan Inggris tidak akan mengubah keadaan, ujar Hassan, warga Raqqa yang sekarang tinggal di Turki ketika menyampaikan kekhawatirannya.
Menurutnya, manusia tidak akan bertahan hidup di sana karena itulah banyak orang berusaha meninggalkan Raqqa," katanya sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (4/12/2015).
Sementara Robin Yassin-Kassab, penulis Inggris asal Suriah menyatakan masalah utamanya adalah pemimpin Bashar Al-Assad bukannya ISIS.
"ISIS adalah gejala dari masalah besar. Di Suriah rezim Assad dan kebijakan bumi hangusnya digunakan terhadap kelompok yang melawannya sehingga menciptakan ruang bagi jihadis dari semua bagian dunia untuk mengeksploitasinya," ujarnya.