Kabar24.com, JAKARTA – Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin menjelaskan bahwa master rekaman yang dimiliki sudah diambil oleh petugas Kejaksaan Agung semalam dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan, Kamis (3/12/2015).
Menurut Maroef, dirinya sudah diperiksa oleh petugasan Kejaksaan Agung bidang Pidana Khusus semalam dan berlanjut sampai pagi hari sebelum mengikut sidang MKD.
Dalam keterangannya di depan sidang MKD, Maroef mengaku dirinya juga tidak mendapatkan bukti pengambilan master rekaman pembicaraan antara dirinya bersama dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha M. Riza Chalid.
Hal itu terungkap ketika Wakil Ketua MKD yang memimpin sidang, Junimart Girsang, meminta Maroef menyerahkan master rekaman kepada MKD.
Oleh karena Maroef tidak membawa master rekaman dan bukti bahwa telepon diambil oleh petugas kejaksaan, Junimart meminta agar Maroef memerintahkan bawahannya untuk meminta bukti dari Kejaksaan Agung.
Dalam sidang itu, Maroef Sjamsoeddin mengungkapkan alasan dirinya merekam percakapannya denga Ketua DPR Setya Novanto. Dia mengakui, dirinya merekam percakapan tersebut karena dia sendirian saat mengadakan pertemuan di lantai 21 Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
"Kenapa saya rekam, karena saya sendirian. Saya pikir ini bagian dari nilai akuntabilitas saya. Kecurigaan saya dari pertemuan yang kedua," ujarnya.
Menurutnya, dia tidak mengetahui apa yang akan dibicarakan oleh pimpinan DPR tersebut. Sehingga, Maroef berinisiatif untuk merekam percapakan itu.
"Saya sama sekali tidak mengetahui apa yang akan dibicarakan. Saat itu terjadilah pembicaraan lebih lanjut, seperti yang bapak dengar rekaman itu," jelas Maroef.
"Dalam pembicaraan itu tidak ada sediki tpun yang dikurangi," tambah Maroef kepada pimpinan dan anggota MKD.
