Kabar24.com, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri untuk menjadi duta budaya Indonesia.
“Secara konstitusional, tugas ambassador memang berada di pundak Duta Besar dan para staf, tapi secara moral, setiap orang Indonesia adalah ambassador untuk negeri (Indonesia),” ujar Anies dalam kunjungannya ke Canberra, Australia, seperti yang dikutip dari keterangan pers yang diterima Bisnis.com, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Menurut Anies, kekayaan budaya Indonesia adalah sarana diplomasi luar biasa, tetapi selama ini belum dioptimalkan.
“Padahal jarang sekali ada bangsa di dunia ini yang memiliki kekayaan budaya seperti Indonesia,” jelasnya.
Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat mengungkapkan, ada sekitar 17.700 warga, dan mahasiswa Indonesia di Australia.
"Jika masing-masing merasa dirinya adalah ambassador, maka akan dahsyat sekali dampaknya untuk diplomasi budaya Indonesia," ucapnya.
Anies mengungkapkan Bahasa Indonesia berperan sebagai kunci pada proses diplomasi budaya. Tidak hanya itu, Bahasa Indonesia sebagai contoh titik kulminasi budaya-budaya daerah.
"Ada lebih kurang 719 bahasa daerah, 400 lebih di Papua, 200 lebih di Maluku, dan 100 lebih di Sulawesi. Keberagaman itu disatukan oleh Bahasa Indonesia sebagai sarana komunkasi nasional,” papar mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Di era 1930-an, lanjut Anies, orang-orang daerah mengambil kursus untuk bisa berbahasa Indonesia, tetapi sekarang semua orang bisa berbahasa Indonesia tanpa harus kehilangan bahasa daerahnya.
Anies juga mendorong agar ke depan Bahasa Indonesia juga bisa lebih banyak diucapkan oleh penutur asing. “Semakin banyak penutur Bahasa Indonesia artinya semakin berkembang diplomasi budaya Indonesia,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Anies dijadwalkan bertemu dengan komunitas Indonesia di Canberra serta bertemu dengan Menteri Luar Negeri Julie Bishop dan Menteri Pariwisata Richard Colbeck untuk mendiskusikan beberapa hal terkait isu pendidikan dan kebudayaan.