Bisnis.com, JAKARTA--Mantan Wakil Presiden yang menjadi sesepuh Partai Golkar Try Sutrisno menyarankan Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) secepatnya untuk mengakhiri konflik internal di partai itu.
"Namun dengan catatan para panitia Munas hendaknya merupakan orang baru yang memiliki idealisme tanpa kepentingan apa pun," kata Try di Jakarta, Jumat (27/11).
"Jangan mau Munas tapi memikirkan mau jadi ini, mau jadi itu, itu nanti. Tujuan Golkar menyelamatkan pembangunan," tambah Try ketika memberikan pendapatnya kepada Poros Muda Golkar soal penyelesaian konflik partai.
Try mengingatkan bahwa Golkar didirikan sebagai pengikat persatuan Pancasila sehingga konflik yang menimpa Golkar saat ini seharusnya tidak terjadi.
"Golkar tidak konsisten lagi, karena telah timbul interest (kepentingan) menonjol memimpin Golkar untuk bisa menjadi presiden dan sebagainya dengan mengorbankan persaudaraan serta persatuan," kata Try.
Try mengingatkan kader Golkar agar tidak melupakan sejarah.
Golkar dilahirkan sejumlah tokoh ABRI melalui sekretariat bersama untuk menegakkan Pancasila di tengah maraknya partai penganut paham nasionalisme, agamaisme, dan komunisme.
"Kini Golkar gampang pecah kalau mengembangkan isme lain. Golkar itu stabilisator dalam gonjang-ganjing politik, Golkar teladan dan pengikat," tegas dia dalam acara yang dihadiri sesepuh Golkar lainnya Widodo Budidarmo, Sayidiman, dan Wijoyo Suyono, serta para tokoh poros muda seperti Dave Laksono dan Melki Laka Lena itu.
Menurut Try, Golkar bertujuan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia dan inilah yang seharusnya dipedomani kader-kader Golkar.
KISRUH PARTAI GOLKAR: Sesepuh Sarankan Munaslub
Mantan Wakil Presiden yang menjadi sesepuh Partai Golkar Try Sutrisno menyarankan Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) secepatnya untuk mengakhiri konflik internal di partai itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 detik yang lalu
Peneliti BRIN: Partai Politik Tak Serius Sukseskan Pilkada dan Pemilu
1 jam yang lalu