Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

18 Juta Perempuan di Negara Berkembang Kekurangan Gizi Parah

Lebih dari 18 juta perempuan di negara berkembang --termasuk di India, Senegal dan Sierra Leone-- mengalami kekurangan gizi parah, kata satu studi yang disiarkan oleh jurnal AS, JAMA.
Wanita India/Boldsky.com
Wanita India/Boldsky.com

Bisnis.com, WASHINGTON -- Lebih dari 18 juta perempuan di negara berkembang --termasuk di India, Senegal dan Sierra Leone-- mengalami kekurangan gizi parah, kata satu studi yang disiarkan oleh jurnal AS, JAMA.

Semua perempuan itu adalah anggota paling miskin dan kurang berpendidikan di dalam masyarakat dan terdiri atas orang dewasa "yang tertinggal" dan kekurangan gizi parah. Keperluan mereka belum dipenuhi oleh kemajuan dan prestasi ekonomi, kata studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health dan St. Michael's Hospital, yang berpusat di Kanada.

"Apa yang mengejutkan kami ialah jumlah perempuan yang yang menderita kekurangan gizi parah meskipun ada kenyataan bahwa prevalensi menjadi kelebihan berat atau kegemukan telah naik di sebagian besar negara yang kami teliti," kata penulis utama Fadah Razak dari Li Ka Shing Knowledge Institute di St. Michael's Hospital di Toronto dalam satu pernyataan.

"Apa yang juga mengejutkan ialah tak ada penurunan dalam prevalensi orang dewasa yang kekurangan gizi dalam dua dasawarsa belakangan di kebanyakan negara tersebut," kata peneliti itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. Razak juga adalah ilmuwan tamu di Harvard Center for Population and Development Studies.

Orang dewasa yang kekurangan gizi parah kronis didefinisikan sebagai memiliki indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 16 di dalam studi itu.

Para peneliti menganalisis data dari lebih 700.000 perempuan yang berusia 20 sampai 49 tahun dari 60 negara berkembang. Mereka ikut dari 1993 sampai 2013 dalam Demographic and Health Surveys Program, yang telah melakukan survei di lebih dari 85 negara sejak 1984.

Mereka mendapati prevalensi tertinggi kekurangan gizi ialah di India (6,2%), lalu diikuti oleh Bangladesh dengan 3,9%, Madagaskar (3,4%), Timor Leste (2,9%), Senegal (2,5%), dan Sierra Leone dengan 2,2%.

Perempuan miskin dengan pendidikan rendah jauh lebih mungkin untuk kekurangan gizi dibandingkan dengan timpalan mereka dari masyarakat yang lebih kaya dan mendapat pendidikan lebih baik serta juga lebih mungkin tinggal di daerah pedesaan, kata para peneliti tersebut.

Hasila survei itu juga menunjukkan bahwa, dalam sebagian 40 negara tempat survei ulangan dilakukan, kebanyakan negara tidak memiliki penurunan prevalensi BMI lebih rendah dibandingkan dengan 16 negara selama masa studi.

"Sehubungan dengan kegemukan ... --yang masih terpusat di kalangan masyarakat yang lebih baik di negara ini-- sungguh mengganggu untuk menemukan jutaan orang secara mendasar telah dilupakan," tambah S.V. Subramanian, Profesor Kesehatan Masyarakat dan Geografi di Harchad Chan School dan penulis senior studi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : (Antara/Xinhua-OANA)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper